Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah Fakta tentang Penyerangan di Dunia Maya

Inilah Fakta tentang Penyerangan di Dunia Maya Kredit Foto: Unsplash/Christian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahukah Anda? Setiap harinya, ada sekitar 10.000.000 serangan dunia maya yang terjadi di dunia. Penyerangan itu disebut Cyber Attack. Fakta lainnya, Indonesia termasuk ke dalam 3 negara yang paling sering mengalami Cyber Attack. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Jakarta, Jumat (05/10/2018).

Rudiantara mengatakan, ia selalu me-monitor yang terjadi di dunia maya. Setiap hari juga ia menyaksikan penyerangan bernama Cyber Attack terhadap negara-negara di seluruh dunia. Hari ini saja, dalam kurun waktu setengah hari, sudah ada 1.028.818 penyerangan yang terjadi di dunia.

Melihat kondisi tersebut, Rudiantara akhirnya memutuskan untuk menyiapkan anak-anak muda yang dapat memerangi penyerangan tersebut. Program bernama Born To Protect pun dibuat. Ia turut menggandeng salah satu organisasi yang bergerak di bidang teknologi untuk mewujudkan programnya itu. Para anak muda tersebut akan dilatih untuk menjadi Cyber Security Professional alias Gladiator.

“Kami melakukan seleksi. Dari total 8661 peserta, kami saring menjadi 100 peserta terbaik,” kata Eva Noor, CEO PT Nynexis International, salah satu pihak yang turut bekerja sama dalam program Born To Protect.

100 peserta itu akan dibina agar siap untuk diterjunkan ke berbagai industri untuk membangun Cyber Security di Indonesia. Peserta Born To Protect sendiri terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, sampai pekerja muda. Mereka berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

“Dari program ini, kita jadi mengetahui, yang talentanya bagus justru usianya masih sangat muda. Oleh karena itu, kami akan mereka agar menjadi Cyber Security Professional karena di masa depan, Indonesia sangat membutuhkan peran mereka,” jelas Eva.

Selain Born To Protect, Kominfo juga telah menyiapkan program digital talent lainnya. Salah satunya adalah program di bidang Artificial Intellegence. Kerja sama dengan Global Tech Company pun dijalin untuk menjalankan program tersebut. Syarat untuk mengikuti program tersebut, umur tidak boleh di atas 29 tahun.

“Sampai sekarang jumlah pendaftar program Digital Talent 2018 sudah mencapai 33.000 peserta, padahal kuotanya hanya 1.000 dan penutupan pendaftarannya masih minggu depan,” ujar Rudiantara.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: