Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenlu: Komitmen Asing untuk Sulteng Senilai Rp220 Miliar

Wamenlu: Komitmen Asing untuk Sulteng Senilai Rp220 Miliar Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, mengatakan total komitmen bantuan asing untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai Rp220 miliar.

"Dari 25 negara yang sudah menyatakan komitmennya untuk membantu, 18 negara sudah merealisasikan bantuannya," ujarnya dalam konferensi pers mengenai tanggap bencana Sulteng di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (06/10/2018).

Sejumlah negara yang sudah merealisasikan bantuannya bagi korban bencana Sulteng, di antaranya Korea Selatan, Jepang, Swiss, Singapura, China, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Pakistan, Rusia, Denmark, dan Amerika Serikat.

Bantuan asing tersebut disalurkan sesuai peruntukannya, misalnya bantuan dari negara-negara melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedangkan dari organisasi internasional melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

Menurut Fachir, Indonesia menerima berbagai bentuk bantuan asing mulai dari angkutan udara, genset, tenda, alat pemurni air, rumah sakit lapangan, pengasapan, dan bantuan dana.

Sumbangan yang sifatnya finansial, kata dia, tidak seluruhnya untuk masa tanggap darurat tetapi juga diarahkan untuk fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi nanti akan disiapkan mekanisme penyalurannya, dengan koordinasi di bawah Kemenkopolhukam," tutur Fachir.

Sebagai bagian dari satgas tanggap darurat penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Kemlu telah mendirikan tiga posko di Palu, Makassar, dan Balikpapan untuk memudahkan mengoordinasi penyerahan bantuan.

Khusus untuk pesawat asing pengangkut bantuan kemanusiaan diarahkan ke bandara di Balikpapan.

"Kami akan memastikan niat baik dari negara-negara sahabat untuk membantu kita bisa terealisasi," kata Fachir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: