Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koordinir Bantuan Negara Sahabat, Kemlu Buka Posko di Balikpapan, Makassar, dan Palu

Koordinir Bantuan Negara Sahabat, Kemlu Buka Posko di Balikpapan, Makassar, dan Palu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bencana Alam yang terjadi di Palu, Donggala dan beberapa daerah di Sulawesi Tengah menarik perhatian negara sahabat untuk menyalurkan bantuan.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Abdurrahman Mohammad Fachir, mengatakan bahwa setelah bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima sejumlah telepon dari sejumlah kepala negara, beliau (Presiden) memutuskan untuk menerima tawaran bantuan dari sejumlah negara sahabat sesuai kebutuhan kita.

Karena itu, Wamenlu menjelaskan, setelah keputusan tersebut, Bapak Presiden menunjuk Menko Polhukam (Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan HAM) untuk mengkoordinasikan ke lintas sektoral. 

“Sehingga, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masuk sebagai Satgas nasional sebagai sub satgas bantuan nasional. Waktu itu ada 25 negara dan 4 organisasi internasional yang menyatakan mengirimkan bantuan,” jelas Fachir saat menghadiri diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) dengan tema "Update Tanggap Bencana Sulteng, Penanganan Fasilitas Dasar, Pengungsi, dan Bantuan Asing". Dismed FMB’9 kali ini dilaksanakan di Lobi Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (06/10/2018).

Yang paling utama, menurut Wamenlu, adalah angkutan udara, kemudian genset, tenda, water treatment, dan rumah sakit lapangan. Itu yang diidentifikasi sesuai yang mereka tawarkan. 

“Ternyata, yang mereka tawarkan termasuk bantuan keuangan. Itu kita terima dengan ucapan terima kasih. Kita memproses bantuan tersebut, semua menyangkut masalah prosedur, termasuk alat angkutan udara,” ulas Fachir. 

Wamenlu menjelaskan, khusus untuk angkutan udara, telah diberikan spesifikasi, yakni yang bisa mendarat runway 2.000 meter. Diputuskan seperti Boeing 737 ke bawah. Sampai akhirnya diproses tawaran tersebut. Dan saat ini sudah ada 8 flight clearance

“Ada pun negara yang telah merealisasikan bantuan kepada Indonesia ada 18 negara. Beberapa negara ada yang menawarkan tapi tidak sejalan dengan identifikasi awal. Kita katakan, kita identifikasi dulu dan dipastikan bahwa alat tersebut dibutuhkan di sana (Sulawesi Tengah),” papar Fachir. 

Jika kemarin dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa kita cukup dengan obat-obatan dan tenaga medis, menurut Wamenlu, ternyata ada juga yang lain, yakni permasalahannya ada di distribusinya. 

“Untuk membantu proses penyaluran bantuan, kita punya posko dibantu teman-teman BNPB yang ada di Palu (Sulteng), Makassar (Sulsel), dan Balikpapan (Kaltim),” ujar Fachir. 

Dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), menurut Wamenlu, mengarahkan agar semua pesawat yang membawa bantuan diarahkan ke Balikpapan. Ada beberapa pesawat yang langsung setelah mendrop bantuan kembali ke negaranya, tapi ada juga pesawat yang meminjamkan pesawatnya setelah drop bantuan. 

“Saat ini, dengan adanya posko Kemlu di Balikpapan, Palu, dan Makassar jelas memudahkan kita untuk mengkoordinasikan penyaluran bantuan ke Palu. Dinamika memang ada, tapi kita kelola dengan baik bahwa niat baik dari negara-negara sahabat bisa terealisasi dengan baik,” papar Fachir.

Sementara, lanjut Wamenlu, untuk bentuk barang memang belum ada. Tapi kalau platch 22 miliar, Uni Eropa 1,5 juta euro, Vietnam 100 ribu, Laos 100 ribu, Kamboja 200 ribu.  

“Negara yang sudah direalisasikan mengirim bantuan adalah Korea, Jepang, Swiss, Singapura, Tiongkok, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Inggris, Selandia Baru, Australia, Russia, Pakistan, dan Denmark,” ulas Fachir. 

Wamenlu menegaskan, pihaknya sudah memutuskan terkait sumbangan finansial, ada yang diarahkan ke tanggap darurat. Sudah diinformasikan, setelah tanggap darurat ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 

“Saat ini, beberapa kementerian dipersiapkan untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk rehabilitasi akan disiapkan mekanismenya. Bentuknya masih placth, belum semua disalurkan. Penentuannya di bawah koordinasi Menko Polhukam,” jelas Fachir. 

Memang, Wamenlu mengakui, ada dalam bentuk dollar dan euro, yang sekarang tercatat. Sedangkan untuk pesawat sudah ada 6 pesawat yang langsung kembali, dan ada 7 pesawat yang masih beroperasi untuk membantu transportasi. 

Jadi, lanjut Wamenlu, banyak bahan-bahan bantuan yang ada di Makassar dan Balikpapan untuk didistribusikan ke Palu. Keseluruhan dari platch 220 miliar. Misalnya, Korea Selatan masih stay, Jepang masih di sini, Swiss sudah kembali, Singapur stay, Qatar sudah kembali. 

“India ada yang stay ada yang kembali. Vietnam kembali, Malaysia stay, Inggris kembali, Selandia Baru stay. Memang sejak awal kita komunikasikan, alat transportasi ini penting untuk barang-barang dan orang-orang yang sudah kita siapkan,” pungkas Fachir. 

Abdurrahman Mohammad Fachir, mengatakan evakuasi warga negara asing (WNA) telah selesai dengan ditemukannya warga Korea Selatan (Korsel).

Selain Wamenlu, hadir sebagai pembicara dalam FMB’9 kali ini antara lain Asdep Tanggungjawab Sosial Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indriani Widiastuti, dan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Kegiatan FMB’9 ini juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: