Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPB Targetkan Pencarian Korban Gempa Selesai 11 Oktober

BNPB Targetkan Pencarian Korban Gempa Selesai 11 Oktober Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, pencarian korban gempa Donggala dan tsunami ditargetkan selesai pada 11 Oktober 2018.

"Evakuasi ditargetkan selesai 11 Oktober 2018 sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan dan diharapkan tidak ada daerah yang terisolir, tidak ada kekurangan bantuan, dan daya dukung masyarakat normal. Artinya aktivitas masyarakat kembali normal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulawesi Tengah" di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (7/10/2018).

Sutopo menuturkan, hingga saat ini seluruh tim gabungan untuk pencarian dan penyelamatan korban terus melakukan proses evakuasi korban.

Ia mengatakan, terhitung dari gempa Donggala berkekuatan 7,4 skala richter pada 28 September, maka masa tanggap darurat menjadi 14 hari hingga 11 Oktober 2018.

"Kalau korban tidak ditemukan sudah 14 hari, sehingga dalam hal ini dinyatakan hilang," ujarnya.

Meskipun evakuasi ditargetkan selesai pada 11 Oktober 2018, namun proses pencarian masih akan dilakukan, namun bersifat terbatas, tidak besar-besaran seperti saat ini karena sebagian sumber daya seperti personel dan peralatan akan dialihkan untuk melakukan pemulihan wilayah.

"Bukan berarti total tidak dilakukan pencarian, tetap dilakukan pencarian cuma kekuatan, baik personil maupun peralatan dikurangi," ujarnya.

Kemudian, personel-personel yang awalnya melakukan pencarian korban bisa melakukan aktivitas yang lain, seperti perbaikan dan pembersihan puing-puing bangunan.

"Ini memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar untuk membersihkan puing-puing bangunan agar masyarakat tidak stress," tuturnya.

Korban yang sulit ditemukan karena tertimbun material lumpur dari proses likuifaksi, bahkan tutupan lumpur hingga tiga meter.

"Tetap memerlukan waktu agar pulih normal," ujarnya.

Ia menuturkan, belum semua daerah bisa diakses terutama jalan ke desa-desa yang terisolir akibat akses terputus karena material longsor. Meski demikian, perbaikan darurat terus dilakukan, sehingga mendorong kemudahan distribusi logistik dan akses yang lebih baik bagi masyarakat.

"Bahkan personel memberikan bantuan dengan jalan kaki," tuturnya.

Ia mengatakan, pada 10 Oktober 2018 akan dilakukan rapat koordinasi untuk mengetahui hasil di lapangan mencakup permasalahan dan rekomendasi upaya yang dilakukan untuk pemulihan Palu, Donggala, dan Sigi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: