Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Ketum PKB Rombak Sekjen 'Membingungkan'

Alasan Ketum PKB Rombak Sekjen 'Membingungkan' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding dicopot dari posisinya. Membuat sejumlah politisi berandai jika masalah tersebut ada kaitannya dengan dukungan ke Jokowi dan poros ketiga yang tak jadi dibentuk.

Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengatakan pencopotan Abdul Kadir Karding dari posisi Sekjen PKB, bukanlah persoalan internal di partai. Melainkan mau mengembalikan fungsi-fungsi dalam struktur seperti semula. Dimana sebelumnya, Hanif Dhakiri menjabat sekjen, kemudian dirotasi menjadi ketua DPP saat dipinang menjadi Menteri Ketenagakerjaan.

"Itu rotasi fungsional saja. Sekarang Hanif kembali ke sekjen, dan dia harus bertanggung jawab kepada saya, karena kewenangan Hanif itu dulu bertanggung jawab pada awal periode," ujarnya di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Ia menjelaskan alasan merotasi di awal kampanye Pilpres 2019, agar Karding lebih berfokus pada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena itu, ia memastikan tak ada alasan lain rotasi pengurus PKB tersebut. Juga menepis isu adanya 'slek' atau masalah internal di PKB.

"Dia (Karding) kita promosikan di eksternal. Supaya dia tidak lagi terganggu urusan administratif. Nggak ada (slek) dan setiap saat biasa ganti sekjen," katanya.

Cak Imin menegaskan, kinerja Hanif sebagai menteri tak akan terganggu meski kembali masuk dalam struktur fungsional partai. Di awal kerja kabinet, Presiden Joko Widodo melarang menterinya merangkap jabatan dengan masuk struktur pengurus penting partai.

"Nggak ada masalah (rangkap jabatan), dia nggak bertugas langsung karena ditangani tim," terangnya.
Seperti diketahui, PKB merotasi jajaran penting di DPP. Sekjen PKB diganti dari Karding menjadi Hanif Dhakiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: