Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Rupiah Loyo Dipicu Peningkatan Tajam Yield US Treasury

Menkeu: Rupiah Loyo Dipicu Peningkatan Tajam Yield US Treasury Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena dipicu atau tertekan oleh kenaikan yield UU treasury (imbal hasil suku bunga obligasi AS) bertenor 10 tahun.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (8/10/2018), nilai tukar rupiah berada di level Rp15.217,5 per dolar AS, melemah 34,5 poin dibandingkan posisi kemarin yang berada di level Rp15.183 per dolar AS.

"Kan hari ini kalau kita lihat data di AS yang dipicu oleh yield 10 tahun bond AS yang meningkat luar biasa tajam sudah di atas 3,4%. Ini unprecidented selama ini," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).

Dia melihat dinamika ekonomi AS masih sangat mendominasi dan pergerakannya cepat sekali karena telah melewati batas psikologisnya untuk yield US treasury yakni 3%.

"Jadi kami memang sudah sampaikan berkali-kali, dihadapkan lingkungan dunia di mana kenaikkan suku bunga global terutama AS itu pasti terjadi, dan mungkin akan lebih cepat," ungkap Sri Mulyani.

Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah dan instansi terkait harus melakukan penyesuaian, baik di dalam strategi pembangunan supaya lebih stabil atau lebih berdaya tahan, dan penyesuaian itu juga dalam bentuk nilai tukar yang lebih fleksibel.

"Memang kami harus berhati-hati dari sisi speed-nya, namun bahwa fleksibilitas dari nilai tukar tidak bisa dihindarkan, dia merupakan bagian dari respons selingkungan global yang masih terus berjalan," kata dia.

Sri Mulyani bilang, untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah agar tidak terlalu cepat, Bank Indonesia telah melakukan policy mix (bauran kebijakan) dengan pemerintah.

"Jadi kami dengan BI akan terus melakukan policy mix yang ada domain BI dalam mengelola nilai tukar, makroprudensial, dan dari sisi intervensi, kami di pemerintah melakukan match yang ada di kami," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: