Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AM IMF-WBG 2018: BI Angkat 4 Tema Prioritas di Bidang Keuangan

AM IMF-WBG 2018: BI Angkat 4 Tema Prioritas di Bidang Keuangan Kredit Foto: Nico Martiano Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia akan memperjuangkan empat tema prioritas di bidang keuangan dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Hal ini dilakukan untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.

Demikian yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam jumpa media hari ini, Senin (8/10/2018), di Nusa Dua, Bali. Jumpa pers dilakukan bersama dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Kominfo Rudiantara.

Tema pertama adalah mengenai kebijakan ekonomi global, khususnya harmonisasi kebijakan antarnegara untuk pemulihan dan mengatasi ketidakpastian global. Pembahasan ini diangkat agar pemulihan yang baik tak hanya dialami oleh negara maju, namun juga negara berkembang. Topik yang dibahas mencakup pula normalisasi kebijakan moneter negara maju serta ketegangan dagang antarnegara.

Terdapat 25 kegiatan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan yang membahas mengenai topik tersebut termasuk pertemuan IMF, pertemuan G20 dan G30, yang diharapkan dapat mendukung usaha pemulihan ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Harmonisasi kebijakan juga terkait normalisasi kebijakan moneter, kenaikan suku bunga, ketegangan perdagangan di berbagai negara agar pemulihan ekonomi global lebih seimbang," ujar Perry.

Tema kedua adalah pembiayaan infrastruktur. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dari sisi infrastruktur tumbuh sangat cepat, yang mendatangkan apresiasi dari dunia internasional.

Topik ini diangkat agar pembiayaan tak hanya datang dari APBN, namun juga sumber lain seperti obligasi maupun penanaman modal untuk investasi infrastruktur. Terdapat sembilan jadwal pertemuan yang membahas topik pembiayaan ini, termasuk yang melibatkan CEO berbagai perusahan besar.

"Selama hampir lima tahun, progres infrastruktur Indonesia sangat besar dan cepat serta termasuk yang dipuji banyak negara. Ini juga menjadi isu yang akan kami angkat. Kami ingin perjuangkan agar pembiayaan infrastruktur tidak hanya dibiayai APBN, BUMN, tapi juga swasta," ujar dia.

Tema ketiga adalah ekonomi digital. Pembahasan antara lain akan berkisar pada bagaimana ekonomi digital dapat dilakukan untuk pembiayaan UMKM serta finansial teknologi. Selain itu, akan dibahas pula mengenai bagaimana pengaruh ekonomi digital bagi bank sentral, khususnya terhadap sistem pembayaran serta keamanan digital. Rencananya, akan dilaksanakan 12 kegiatan terkait topik tersebut.

"Keuangan digital bagaimana bisa mengembangkan UMKM, Fintech (Finansial Teknologi), dan juga memperluas perusahaan-perusahaan rintisan," terang Perry.

Tema keempat adalah ekonomi dan keuangan syariah. Kesempatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada dunia internasional mengenai pencapaian dan potensi besar yang dimiiki Indonesia dalam bidang tersebut.

Pertemuan tahunan kali ini pun menandai pertama kalinya tema ekonomi syariah mendapat porsi pembahasan yang besar. Terdapat lima kegiatan yang rencananya akan mencakup tema tersebut.

Terkait pertemuan mengenai sektor keuangan, akan terdapat 10 pertemuan pokok (main event), dan ditambah 107 pertemuan sampingan (side events). Kemudian, di Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 ini juga akan mencakup sembilan perhelatan untuk pembiayaan infrastruktur, 12 perhelatan terkait ekonomi digital, dan lima perhelatan terkait ekonomi syariah.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: