Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Propertindo Mulia Investama Catat 9,9 Miliar Saham di BEI

Propertindo Mulia Investama Catat 9,9 Miliar Saham di BEI Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Propertindo Mulia Investama Tbk resmi mencatatkan 9,9 miliar sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MPRO pada Selasa (9/10/2018). Pencatatan tersebut resmi dilakukan setelah BEI menyetujui pencatatan saham MPRO melalui surat nomor S-05806/BEI.PP1/10-2018 tertanggal Kamis (4/10/2018) lalu. 

Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy dan P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI, Rina Hadriyani, menginformasikan bahwa 9,9 miliar saham tersebut merupakan gabungan dari saham pendiri dan penawaran umum saham dengan nilai nominal saham seharga Rp100 per saham dan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp110 per saham. 

“Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham PT Propertindo Mulia Investama Tbk (perseroan) sebanyak 9.942.500.000 saham dengan jumlah saham pendiri sebanyak 8.450.000.000 saham dan penawaran umum saham sebanyak 1.492.500 saham,” tulis keduanya dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Selasa (9/10/2018). 

Berkaitan dengan rencana penawaran umum saham, terdapat tujuh pemilik saham yang menyatakan tidak akan mengalihkan atau menjual sebagian atau seluruh kepemlikan sahamnya sampai dengan delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran. Hal tersebut dilakukan dalam rangka penawaran umum perdana saham menjadi efektif. 

Adapun ketujuh pemilik saham yang dimaksud meliputi Jonathan Tahir (3,3 miliar saham), Dato’ Sri Prof.Dr. Tahir, M.B.A. (1,6 miliar saham), Jane Dewi Tahir (845 juta saham), Dewi Victoria Riady (845 juta saham), Grace Dewi Riady (845 juta saham), Raymond (422 juta saham), dan Michael Putra Wijaya (422 juta saham). 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: