Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fitri: Palembang Masih Kurang 2.000 Pengusaha Kecil untuk Diberi Modal

Fitri: Palembang Masih Kurang 2.000 Pengusaha Kecil untuk Diberi Modal Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Palembang -

Sebenarnya hasil industri rumahan/ usaha kecil menengah (UKM) belum terpengaruh dengan krisis, seperti pada 1998 UKM tetap bertahan bahkan mampu menopang perekonomian.

Oleh sebab itu, melalui bantuan dengan pinjaman tanpa bunga dan agunan kepada pengusaha baik perorangan maupun kelompok oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda menilai dapat dimanfaatkan pengusaha untuk mengembangkan usahanya.

“Ini salah satu usaha dari Pemkot Palembang untuk mendorong usaha kecil/ rumahan di Palembang agar tetap berkembang,” ungkapnya, Senin (8/10/2018) kemarin.

Fitri mengakui, ada dua hal yang biasanya menjadi kendala dalam menjual hasil industri, dan dua kendala tersebut perlu diperhatikan para pelaku industri  rumahan, pertama yaki modal dan ke dua pemasarannya. Ke dua masalah tersebut sangat klasik dan kerap dialami oleh pelaku industri rumahan tersebut.

Oleh sebab itu, paparnya melalui Program Palembang EMAS 2013-2018 dan Palembang EMAS Darussalam 2018-2023 Pemkot Palembang memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk melebarkan sayapnya. Salah satunya dengan memberikan bantuan pinjaman modal tanpa bunga dan agunan.

Fitri mengatakan, pada 2018 ini pihaknya masih kekurangan sekitar 2.000an pengusaha untuk dimodali dari target awal 4.000 pengusaha.

Fitri menambahkan,  saat ini sudah era digital, dimana pengusaha yang sudah berusia lanjut tak mampu menyerap teknologi sehingga kalah bersaing dengan pelaku usaha yang masih muda dengan lebih memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

“Pengusaha yang sudah berusia lanjut yang baru memulai usaha  terkadang terkendala dengan pemasaran di era serba digital ini,” paparnya. 

Dia menyarankan agar akun media sosial yang sederhana biasanya untuk digunakan komunikasi harus benar-benar dimanfaatkan sebagai alat pemasaran.

“Seperti yang kita ketahui, hampir semua orang punya satu akun media sosial. Jadi kalau dimanfaatkan ini akan lebih mudah untuk memasarkan barang tersebut,” urainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: