Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2018, CT Targetkan Unique Visitor CNBC Indonesia 400 Ribu/Hari

2018, CT Targetkan Unique Visitor CNBC Indonesia 400 Ribu/Hari Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Nusa Dua -

Situs berita bisnis CNBC Indonesia menargetkan rata-rata jumlah pengunjung unik (unique visitor) sebesar 400 ribu per hari pada akhir tahun 2018. Adapun, pada saat ini rata-rata jumlah UV CNBC Indonesia sebesar 200 ribu per hari.

Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, mengatakan pengunjung situs berita akan semakin meningkat karena terus terjadi transformasi kunjungan dari layar televisi ke layar handphone. Oleh karena itu, ia optimis CNBC akan mencatatkan rata-rata jumlah unique visitor sebesar satu juta per hari pada tahun 2019 mendatang.

"Kami menargetkan rata-rata unique visitor mencapai 400 ribu per hari pada akhir tahun ini," katanya dalam kegiatan Grand Launching CNBC Indonesia di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Rabu (10/10/2018).

Chairul Tanjung mengatakan CNBC Indonesia dibuat khusus untuk menjadi platform terintegrasi. Di situs ini juga disajikan berbagai macam data keuangan dan pasar mulai dari indeks bursa baik nasional maupun mancanegara, pergerakan kurs, dan harga komoditas.

"Langkah selanjutnya, kami menyiapkan agar pengunjung bisa melakukan transaksi langsung di situs CNBC Indonesia," ujarnya.

Adapun, kegiatan grand launching ini merupakan lanjutan dari soft launching yang telah dilakukan pada bulan Februari 2018 lalu. CNBC sendiri merupakan jaringan berita bisnis dan keuangan asal Amerika Serikat. CT melalui Trans Media menjalin kemitraan strategis dengan NBC Universal untuk memboyong saluran berita tersebut ke Tanah Air.

Di lokasi yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan CNBC Indonesia memenuhi kebutuhan pembaca untuk menghadirkan informasi dan konten terpercaya. Hal tersebut penting karena di tengah gejolak perekonomian dibutuhkan informasi terpercaya yang dapat menjadi pedoman para pelaku bisnis dan pengambil kebijakan.

"Di Indonesia kita menghadapi banyak tantangan. Saat ini perekonomian Indonesia dipandang positif oleh pihak luar. Tapi, dari dalam negeri justru memandang negatif. Oleh karena itu, informasi harus kredibel untuk membantu kita menghadapi berbagai situasi ini," pungkasnya.

Reportase: Muhamad Ihsan

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: