Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Ngomel ke Pejabat Kemenristek, 'Apa-apa Lambat'

Jokowi Ngomel ke Pejabat Kemenristek, 'Apa-apa Lambat' Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo berharap perguruan tinggi di Indonesia bisa memunculkan Fakultas atau Prodi yang bisa mengikuti perubahan global guna mempersiapkan sumber daya manusia yang bisa bersaing.

"Saya tidak mau dengar Perguruan Tinggi tidak mau menghapus fakultas atau prodi yang sudah usang. Ganti baru, masak sudah 30-40 tahun fakultas prodi itu-itu saja," kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada seluruh pejabat eselon I, Eselon II, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Istana Negara Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Jokowi mengatakan bahwa dunia sudah berubah seperti ini, masih diketemukan kesulitan untuk membangun fakultas dan prodi baru.

"Nggak ngerti ini ekosistem di Perguruan Tinggi atau di kementerian atau dua-duanya. Bisa dua-duanya, kita blak-blakan saja. Ini mau saya cari betul, ini ekosistemnya yang nggak mendukung atau perguruan tinggi yang tidak merespon, belum merespon perubahan itu," katanya.

Jokowi meminta para birokrasi Kemenristek Dikti harus mulai berubah, sehingga dirinya tidak mendengar lagi kesulitan membangun fakultas atau prodi baru. Presiden meminta untuk memangkas regulasi yang mempersulit, karena masih ada kelambatan maka Indonesia akan ditinggal negara lain.

"Ngurus fakultas baru sulit, ngurus prodi baru sulit, ngurus jurusan sulit. Ya kalau gaya-gaya lama, tradisi lama masih hidup terus, ya siapa yang bisa berubah," tegasnya.

"Yang lambat-lambat pasti ditinggal, yang cepat pasti memenangkan. Itu sudah rumus. Yang namanya kementerian, negara, perguruan tinggi sama saja. Tidak namanya perusahaan, korporasi sama saja. Pangkas regulasi yang mempersulit. Bahkan menjebak dan menyibukkan kita," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: