Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta Kapolri Fokus Kerja, Pernyataan Amien Rais Ngawur?

DPR Minta Kapolri Fokus Kerja, Pernyataan Amien Rais Ngawur? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk tetap fokus pada tugasnya untuk menciptakan keamanan ketertiban masyarakat dan tak terganggu dengan isu pengerusakan barang bukti seperti yang diembuskan oleh sejumlah pihak.

"Kapolri harus tetap fokus bekerja mengamankan Indonesia, jangan terganggu fokusnya dengan berbagai isu yang muncul di media massa. Salah satu agenda terbesar yang akan dihadapi Indonesia adalah Pemilu serentak 2019. Polri harus mampu mengamankan pesta demokrasi tersebut," kata Sahroni, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.

Ia mengingatkan saat ini Kapolri mengemban tugas berat terkait keamanan negara. Pascapengamanan Asian Games, Asian Para Games dan Pertemuan IMF-WB di Bali, Polri memiliki tugas berat pengamanan Pemilu Serentak 2019.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjut politisi Partai NasDem ini, telah mempertegas tak ada kaitannya Kapolri dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman seperti yang diungkapkan oleh Indonesia Leaks.

"Terlebih Ketua KPK (KPK) Agus Rahardjo telah menegaskan tidak ada kaitannya atau tak disebutnya Jenderal Tito Karnavian dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman. Saya selaku anggota Komisi III DPR mengingatkan Kapolri untuk tetap fokus pada tugasnya mengamankan negara. Jangan terpecah konsentrasi akibat berbagai isu," tegasnya.

Sahroni menambahkan, kembali beredarnya isu pengerusakan barang bukti tak membuat sinergitas antara Polri dan KPK yang saat ini telah terjalin baik menjadi rusak.

"Jangan sampai hubungan baik antara Polri dan KPK yang telah baik menjadi rusak karena adanya isu ini. Masing-masing pihak harus meyakini prosedur penyelidikan yang dilakukan oleh institusi lainnya telah dilakukan dengan baik," ucap Sahroni, berpesan.

Sebelumnya Ketua KPK meminta tulisan-tulisan yang beredar di media massa mengenai Kapolri perlu diklarifikasi. Ia menekankan, pembuktian keterlibatan Tito saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sulit apabila tak ada bukti dokumen.

Sebagai gambaran Agus mencontohkan ketika mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin menyebutkan keterlibatan anggota DPR dalam berbagai kasus korupsi.

Di sisi lain, Agus yakin mencuatnya kasus ini tak mengganggu sinergi dan hubungan baik antara KPK dan Polri. Kedua lembaga tak tetap pada fokus pemberantasan korupsi dan tetap solid.

Pernyataan tegas juga disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan hal tersebut merupakan isu lama yang telah selesai penyelidikannya.

Hasil Pemeriksaan internal telah menyatakan pengerusakan barang bukti berupa catatan keuangan untuk menghindari adanya nama Jenderal Tito Karnavian tak terbukti.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kapolri Tito Karnavian dari jabatannya karena yang bersangkutan diduga terlibat dalam kasus Basuki Hariman di KPK.

"Saya minta kepada Pak Jokowi supaya Bakap Kapolri Tito Karnavian segera dicopot," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: