Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Pink Lily: Jadi Diri Sendiri di Medsos Malah Bikin Bisnis Berkembang

CEO Pink Lily: Jadi Diri Sendiri di Medsos Malah Bikin Bisnis Berkembang Kredit Foto: Unsplash/William
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tory Gerbig, CEO Pink Lily, sebuah platform butik untuk wanita mengaku melakukan hal yang sama dengan wanita pebisnis lainnya, yakni mencoba berbagai macam cara terbaik untuk menampilkan diri di media sosial.

Gerbig bertanya pada dirinya apa yang seharusnya ia lakukan: haruskah ia mengunggah foto pribadinya bersamaan dengan foto professional? Haruskah ia mengelola banyak akun, membagi kehidupan kerjanya dengan cepat dari kehidupan pribadinya? Petanyaan-pertanyaan ini berputar di kepalanya.

“Banyak teman dan kolega saya merasa bahwa mereka harus mengurasi secara hati-hati persona media sosial mereka, dan memahami konsekuensi gagal melakukannya,” katanya.

Data menegaskan bahwa pengguna internet global menghabiskan lebih banyak waktu di situs media sosial daripada sebelumnya. Seorang pemimpin tanpa kehadiran media sosial sama saja seperti kehilangan peluang kunci untuk menjangkau calon pelanggan, mitra, pemberi pengaruh dan bakat.

Jadi, menciptakan dan memelihara merek di media sosial adalah kegiatan yang penting. Dan ada banyak informasi di luar sana bagi mereka yang ingin membangun kehadiran media sosial mereka dan menjalankannya secara efektif. Tapi, apa hal yang tepat yang perlu diingat oleh para pebisnis wanita tentang media sosial?

Dapatkan pribadi

Hingga kini, Anda mungkin telah mempertahankan saluran media sosial terpisah untuk kehidupan pribadi dan kehidupan profesional Anda. Bagi banyak pemimpin wanita, ini diterjemahkan ke halaman Facebook yang cukup aktif untuk teman dan keluarga, dan halaman LinkedIn yang secara sporadis diperbarui untuk jaringan profesional. Ini merupakan baseline yang layak, tetapi Anda tidak perlu takut untuk meningkatkannya.

Gerbig menyarankan Anda untuk membuat akun instagram dan/atau twitter untuk menyatukan kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi satu kesatuan. Kedua saluran ini memiliki basis pengguna yang signifikan, dan sering digunakan oleh para CEO dan pemimpin terkemuka. Jika Anda sudah memiliki kehadiran di salah satu atau kedua situs ini, pertimbangkan untuk menambah konten Anda dengan lebih banyak detail pribadi yang dapat diakses dan posting lebih sering.

Dengan menggunakan cara itu Anda dapat lebih memanfaatkan media sosial dengan baik dan mengembangkannya untuk pribadi dan bisnis secara beriringan.

Miliki individualitas Anda

Sebagai wanita, banyak dari kita diberi pesan (kadang-kadang berulang kali) bahwa kita perlu menutupi atau mengecilkan kewanitaan dan keaslian kita agar sukses dalam bisnis. Mungkin seorang pemimpin atau kolega mengomentari gaya berbusana atau suara berbicara Anda. Atau mungkin Anda diberi umpan balik tentang pertemuan emosional, hobi Anda setelah bekerja atau dekorasi kantor Anda. Penilaian dan kritik ini bisa halus atau terang-terangan, dan sayangnya masih terjadi pada wanita di seluruh negeri setiap hari.

Untungnya, ketika menyangkut media sosial, keaslian adalah kebajikan, bukan kewajiban. Sebuah survei terbaru menemukan bahwa 80 persen hingga 90 persen dari konsumen AS (rentang bergantung pada generasi) menilai keaslian dari merek. Lima puluh tujuh persen dari responden tersebut mengatakan bahwa kurang dari separuh merek terkenal yang membuat konten yang bergema sebagai autentik.

Apa artinya ini untuk halaman media sosial Anda? Pengikut (termasuk calon pelanggan) ingin Anda menjadi nyata. Semakin benar diri Anda, semakin Anda berhasil menguasai diri dengan target audiens Anda. Ini adalah taktik yang terbukti, dan merek dan pemimpin yang menerimanya secara positif terus berkembang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: