Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia Puji Pemerintah Indonesia dalam Penanganan Stunting

Bank Dunia Puji Pemerintah Indonesia dalam Penanganan Stunting Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves, memuji kepemimpinan dan tindakan pemerintah mengenai penanganan Stunting. Dimana strategi nasional untuk mempercepat pencegahan Stunting senilai $14,6 miliar, diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Agustus 2017, akan memberi manfaat bagi 48 juta ibu hamil dan anak-anak di bawah usia 2 tahun dalam empat tahun ke depan.

“Saya memuji kepemimpinan dan tindakan pemerintah yang kuat dalam agenda modal manusia dan untuk mengatasi tantangan ini dengan sangat serius,” kata Rodrigo A. Chaves, dalam keterangan tetulisnya di Jakarta, Kamis (10/11/2018).

Rodrigo A. Chaves melanjutkan bahwa investasi pemerintah untuk modal manusia adalah kunci bagi pertumbuhan dan produktivitas Indonesia.

"Negara ini melakukan hal yang benar dengan menerapkan reformasi yang kuat dan ditargetkan untuk mengurangi stunting, meningkatkan cakupan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan, dan berinvestasi dalam meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya,"

Investasi yang dilakukan saat ini akan memberikan manfaat langsung, tetapi yang terpenting juga memiliki dampak panjang di masa depan dan memastikan bahwa anak-anak Indonesia saat ini akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat, makmur dan produktif.” ujar odrigo A. Chaves.

Sementara itu, pemimpin program Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Camilla Holmemo, menambahkan bahwa Indonesia sedang menerapkan rencana aksi yang besar untuk memperkuat dan mempercepat investasinya dalam modal manusia.

"Investasi ini sangat penting untuk mengisi kesenjangan modal manusia dan memastikan bahwa penduduk Indonesia, sumber daya negara yang paling penting, mencapai potensi penuh sehingga mereka dapat mengambil keuntungan dari banyaknya peluang di pasar tenaga kerja. Program pemerintah adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk terus berinvestasi pada penduduknya, dan sangat penting bahwa komitmen dan kepemimpinan ini berlanjut di tahun-tahun mendatang.” kata Camilla Holmemo,

Indeks Modal Manusia adalah bagian dari Proyek Modal Manusia Grup Bank Dunia, yang menyadari  modal manusia sebagai pendorong utama pertumbuhan inklusif. Indeks ini terdiri dari lima indikator: peluang bertahan hidup hingga usia 5 tahun, lamanya pendidikan sekolah yang diharapan, skor tes yang kualitas pembelajaran, harapan hidup hidup orang dewasa, dan proporsi anak-anak yang tidak mengalam Stunting. Selain Indeks, Proyek Modal Manusia mencakup program untuk memperkuat penelitian dan pengukuran pada modal manusia, serta dukungan kepada negara-negara dalam upaya percepatan untuk mencapai hasil Modal Manusia yang lebih baik.

Indeks Modal Manusia yang dirilis pada Pertemuan Tahunan WB-IMF di Bali mengukur jumlah modal manusia yang diharapkan dapat dimiliki seorang anak yang lahir hari ini ketika ia mencapai usia 18 tahun, dengan mempertimbangkan kualitas dan cakupan kesehatan dan pendidikan di negara ia tinggal.

Indonesia mendapat skor 0,53 dan peringkat 87 dari 157 negara yang termasuk dalam Indeks. Indonesia memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada rata-rata negara berpenghasilan menengah ke bawah (skor rata-rata 0,48), tetapi di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik (0,62). Skor tersebut mencerminkan bahwa meski Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir, masih ada defisit modal manusia akibat terakumulasinya kurangnya investasi selama beberapa dekade.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: