Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Sebut Batalnya Naik BBM Seperti Meneror Masyarakat, Maksudnya?

PKS Sebut Batalnya Naik BBM Seperti Meneror Masyarakat, Maksudnya? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) premium ternyata mendapat tanggapan beragam dari sejumlah politisi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya, menilai maju-mundur rencana kenaikan BBM tersebut dapat menakuti masyarakat.

Direktur Pencapresan PKS, Suhud Aliyudin, menilai maju-mundurnya kenaikan harga BBM sebagai wujud pengelolaan negara yang tak profesional. Padahal, pemerintah digaji untuk memikirkan kesejahteraan rakyat, termasuk memikirkan apakah BBM perlu dinaikkan atau tidak di tengah kondisi daya beli rakyat saat ini.

"Seperti meneror masyarakat dengan bayang-bayang kehidupan yang semakin berat," ujarnya di Kamis (11/10/2018).

"Negara dikelola secara amatiran tidak ada rencana yang matang," tambahnya.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya sadar bahwa menaikkan harga BBM bakal berakibat tidak menguntungkan. Sehingga membuat masalah pada pertimbangan pemerintah.

"Tampak pemerintah berada pada situasi dilema yang berat, antara menaikkan BBM dengan konsekuensi akan adanya potensi gejolak di masyarakat atau menyelamatkan ekonomi negara yang semakin berat," jelasnya.

Dia juga melihat, maju-mundurnya kenaikan harga BBM juga dipengaruhi pertimbangan politik elektoral Pilpres 2019. Bila kebijakan Jokowi tak disukai orang banyak maka itu bisa merugikan suara untuk Jokowi-Ma'ruf di Pilpres nanti.

"Iya, menaikkan BBM itu kebijakan yang tidak populer," imbuhnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: