Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kubu Prabowo-Sandiaga Minta Tak Kampanye di Pesantren, Jawaban Timses Jokowi 'Tegas'

Kubu Prabowo-Sandiaga Minta Tak Kampanye di Pesantren, Jawaban Timses Jokowi 'Tegas' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta agar Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menaati aturan larangan kampanye di lembaga pendidikan, termasuk sekolah dan pesantren. Karena itu timses Jokowi-Ma'ruf menegaskan siap mematuhi aturan itu.

Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq, menegaskan pihaknya siap mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Meski begitu, Timses Jokowi-Ma'ruf juga meminta aturan itu semakin diperjelas.

"Kita patuhi bahwa tidak boleh ada kampanye di pesantren apalagi kampus dan lain sebagainya," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Karena itu, ia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus bersikap tegas, sehingga tidak satu kubu atau kelompokpun yang di-iyakan.

"Jangan satu kelompok di-iyakan dan satu kelompok nggak," kesalnya.

Terkait Ma'ruf Amin yang sering berkunjung ke pesantren, ia menyebut hal itu hanya sebatas silahturahmi. Bahkan bukan bagian dari kampanye, karena tidak ada ajakan untuk memilihnya. Karenanya, ia juga menyinggung Sandiaga Uno yang kerap berkunjung ke kampus-kampus. Baginya hal itu wajar selama tidak berkampanye.

"Jadi menurut saya kita fleksibel aja kok. Misalnya Sandi di Cirebon datang ke beberapa komunitas, fair-fair aja. Menurut saya yang penting jangan ada yang langgar aturan," jelasnya.

Menurutnya, selama hanya berdiskusi atau bersilahturahmi itu sah-sah saja. Karena itu, ke depan pihaknya akan meminta DPR untuk meninjau ulang posisi kampus. Sebab mahasiswa tidak bisa dijauhkan dari politik sebenarnya.

"Ini regulasinya harus diubah. Bagaimana anak-anak muda ikut serta dalam dinamika politik praktis dalam ide dan gagasanya bukan dalam konteks mereka jadi tim hore atau di mobilisir untuk memilih satu calon," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: