Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Terlalu Mendramatisir, Ini Alasan PPP

Prabowo Terlalu Mendramatisir, Ini Alasan PPP Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Gerindra mengklaim, Pilpres 2019 menjadi kontestasi pemilu terberat lantaran merasa capres Prabowo Subianto terkepung.

Waketum PPP, Arwani Thomafi, mengatakan klaim Gerindra bahwa Prabowo dikepung merupakan pernyataan dramatis dan tidak mendasar. Sebab secara formal, pencalonan Prabowo-Sandi telah memenuhi persyaratan pencalonan presiden (presidential threshold) yakni 20%.

"Artinya, klaim dikeroyok tidak logis dan pernyataan halusinasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya, soal dukungan kepala daerah ke Jokowi merupakan hal yang lumrah, karena memang para kepala daerah tersebut mayoritas berasal dari partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Jika ada, kepala daerah usungan Gerindra yang tidak mendukung Prabowo, jangan disalahkan Jokowi-nya," terangnya.

Arwani menyebut klaim Prabowo dikepung memiliki motif mencari simpati dari publik. Seperti peribahasa 'ada udang di balik batu', yang menduga ada alasan mengapa isu ini dimunculkan Gerindra.

"Ini bertendensi melodramatik. Klaim ini juga berusaha untuk menutup persoalan lainnya. Masalah hoax Ratna Sarumpaet, jelas menjadi masalah serius di koalisi Prabowo-Sandi," jelasnya.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sebelumnya menyebut salah satu faktor mereka merasa Prabowo dikepung ialah adanya dukungan masif para kepala daerah ke Presiden petahana Joko Widodo.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: