Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di IMF-WB AM 2018, Antam Tandatangani Kerja Sama Strategis

Di IMF-WB AM 2018, Antam Tandatangani Kerja Sama Strategis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menandatangani Head of Agreement (HoA) proyek pengembangan pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace Halmahera Timur dengan Ocean Energy Nickel International Pte Ltd (OENI) pada Indonesia Investing Forum dalam IMF-World Bank Annual Meetings 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, pokok-pokok perjanjian pada kerja sama tersebut, di antaranya Antam akan menjamin ketersediaan bijih nikel di proyek NPI Blast Furnace. Sedangkan OENI akan memastikan pendanaan dan penyelesaian konstruksi tepat waktu.

"Selain itu, Antam akan memperoleh kepemilikan sebesar 30% (free carry), sedangkan OENI sebesar 70%, namun Antam memiliki opsi untuk melakukan pembelian saham untuk menjadi mayoritas setelah lima tahun operasi," kata Arie.

Proyek NPI Blast Furnace memiliki total kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI (TNPI) atau setara dengan 30.000 ton nikel (TNi) yang terdiri dari delapan line dengan total investasi sekitar US$320 juta. Dua line pertama diharapkan dapat memulai produksi pada kuartal IV-2020, sedangkan secara keseluruhan ditargetkan beroperasi pada 2023.

Proyek ini akan menambah portfolio kelolaan smelter Antam selain pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, berkapasitas 27.000-30.000 TNi serta proyek pembangunan pabrik Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi.

"Proyek pengembangan pabrik NPI Blast Furnace ini merupakan salah satu milestone penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang dikelola perusahaan. Proyek NPI Blast Furnace Halmahera Timur akan menambah total produksi nikel tahunan Antam dan diharapkan akan mendukung kinerja perusahaan," jelas Arie.

Di saat yang sama, dilakukan penandatanganan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Kalimantan Barat antara Managing Director PT Inalum (Persero), Oggy A Kosasih dan Presiden Direktur Aluminum Corporation of China Ltd (Chalco) Hongkong, Li Wangxing. Sebagaimana diketahui, Antam dan Inalum bersinergi meningkatkan nilai tambah produk bauksit menjadi alumina.

Konstruksi proyek SGAR terdiri dari tahap I dan II dengan total kapasitas produksi 2 juta ton alumina. Untuk tahap I (kapasitas 1 juta ton SGA) direncanakan ground breaking pada kuartal IV-2018.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: