Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yenny Wahid Gandeng Investor Arab Saudi untuk Biayai Infrastruktur Indonesia

Yenny Wahid Gandeng Investor Arab Saudi untuk Biayai Infrastruktur Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, menggandeng investor Arab Saudi untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia. Dana yang dikeluarkan senilai US$100 juta atau setara dengan Rp1 triliun Rupiah.

Sehari sebelum pertemuan, Heritage Amanah, diwakili oleh Presiden Direkturnya, Ibu Salina Noordin, telah menanda tangani sebuah perjanjian kerja sama dengan perusahaan BUMN, Bahana Capital Investment, untuk mendapatkan dana Timur Tengah.

Yenny mengatakan bahwa Ia melihat pada saat ini investasi dari Timur Tengah masih sangat minim di Indonesia, padahal Raja Salman sudah kesini bawa rombongan besar. Yenny menilai hal tersebut terjadi karena setelah itu ada hambatan komunikasi.

"Kita dan mereka sama-sama pasif, sehingga tidak ada investasi masuk yang signifikan. Selain itu kelompok Saudi yang tertarik masuk, cenderung menggunakan broker asing dengan fee tinggi sehingga harga proyek keseluruhan menjadi mahal dimata mereka. Ini yang harus diubah. Sekarang langsung dipertemukan antara yang punya uang dan yang punya proyek, jadi lebih efisien," jelasnya.

Selain itu, Yenny melanjutkan, investasi Saudi cenderung diarahkan kepada Amerika Serikat.

"Kita harus tarik untuk masuk ke Indonesia," tegasnya.

Di sela-sela pertemuan IMF-World bank, Yenny Wahid menggagas pertemuan antara mentri BUMN, Rini Soemarno, dengan dr Rahman Al Saeed, penasehat kerajaan Saudi dan ketua Komite Perdagangan Internasional Saudi ( ICT), yang saat ini duduk dalam Board of Eminence Heritage Amanah Group, sebuah Private Investment advisory group, yang mewakili banyak grup konglomerasi besar asal Timur Tengah.

Sementara itu, Yenny mengapresiasi sambutan mentri BUMN yang langsung memberikan dukungan atas langkah2nya.

"Ibu Rini men-support total semua upaya kita. Karena ini akan menciptakan alternative funding atau sumber pendanaan alternatif,  untuk proyek2 infrastruktur yang selama ini didominasi oleh perusahaan2 China," Jelasnya.

"Ibu Rini bahkan mengatakan bahwa perlu ada kerjasama investasi khusus antara Saudi dan Indonesia, karena keduanya punya banyak kesamaan, yaitu market Muslim yang besar"

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: