Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Keluarga di Indonesia Dinilai Lebih Percaya Diri Hadapi Masa Depan

Bisnis Keluarga di Indonesia Dinilai Lebih Percaya Diri Hadapi Masa Depan Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut penelitian terbaru The Economist Intelligence Unit yang disponsori SAP, bisnis keluarga di Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi terhadap kesiapan masa depan (future-readiness) mereka daripada rata-rata pada umumnya.

Bisnis keluarga Indonesia juga dinilai menjadi yang paling percaya diri pada kemampuan mereka untuk menyebarkan teknologi baru, yaitu mencetak 8,26 poin dibandingkan dengan rata-rata 7,91 poin (pada skala 1O poin, di mana skor 1O menunjukkan kepercayaan diri tertinggi) di negara-negara Asia Tenggara lain. 

Sebagai bagian dari penelitian regional tersebut, para pemimpin bisnis keluarga dari Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand berpartisipasi memberikan penilaian pribadi terhadap kesiapan masa depan mereka di kategori sumber daya manusia, lingkungan, proses, dan teknologi. Temuan penelitian ini dijelaskan pada acara EIU bertajuk Tradisi, Teknoiogi, dan Transformasi Merangkul Perubahan dan Menjamin Kesinambungan dalam Bisnis Keluarga.

"Untuk memperkuat jejak langkah mereka dan meraih peluang dalam ekonomi digital, bisnis keluarga Indonesia tidak dapat terus bergantung pada koneksi atau pun kesetiaan pelanggan," kata Direktur Economist Corporate Network (ECN), Rachel Morarjee, Kamis (11/10/2018), di Jakarta. 

Menurutnya, bisnis keluarga dan UKM perlu mempersiapkan diri di masa depan dengan pengetahuan dan inovasi digital agar dapat bersaing di arena internasional. ECN merupakan penasihat layanan EIU untuk para pemimpin bisnis senior. 

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director SAP Indonesia, Andreas Diantoro mengatakan, transformasi digital telah menjadi keharusan untuk semua bisnis, tidak peduli ukuran atau pun area industrinya.

"Bisnis keiuarga Indonesia perlu merangkul pergerakan digital untuk meningkatkan inovasi dan daya saing. Generasi ketiga, darah muda bisnis keluarga kini tengah mengguncang bisnis dan memperkenalkan teknologi dan inovasi baru," katanya. 

Untuk tujuan ini, lanjut Andreas, SAP menawarkan portofolio solusi yang mendukung UKM dengan aspirasi transformasi digitalnya, khususnya, SAP Business One yang merupakan aplikasi bisnis on-premise dan cloud untuk bisnis kecil yang modular dan fleksibel dengan berbagai pilihan add-ons yang disesuaikan dengan industri dan fungsi khusus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: