Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI dan MAS Kerja Sama Local Currency Swap Senilai US$10 Miliar

BI dan MAS Kerja Sama Local Currency Swap Senilai US$10 Miliar Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) sepakat bekerja sama dalam pengelolaan likuiditas valas secara bilateral (Bilateral Liquidity Management Arrangement-BLMA).

Kesepakatan ini merupakan bagian dari penguatan kerja sama keuangan antara Indonesia dan Singapura dalam rangka mendukung stabilitas moneter dan keuangan kedua negara.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pemimpin kedua negara memandang kawasan ini, termasuk Indonesia, telah memiliki ketahanan menghadapi ketidakpastian global.

"Kedua negara sepakat mempererat kerja sama kawasan maupun bilateral untuk memperkuat stabilitas moneter dan keuangan masing-masing negara," kata Perry dalam kesepakatan kerja sama tersebut di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya, kerja sama keuangan yang disusun kedua bank sentral akan mencakup repo dan perjanjian swap dengan mata uang lokal (Local Currency Swap Arrangements). Total nilai kesepakatan mencapai ekuivalen US$10 miliar.

"Kedua pimpinan negara mnyepakati kerja sama kedua bank central yaitu BI dan otoritas moneter Singapura. kerja sama dalam bentuk repo dan local currency swap senilai US$10 miliar. Tentu saja BI dan otoritas Singapura akan menindaklanjuti secara pokok-pokok dan detil kerja samanya," jelasnya.

Kesepakatan ini akan memperkuat kerja sama yang telah ada saat ini, yaitu Bilateral Repurchase Agreement (BRA) yang ditandatangani pada 18 November 1995 senilai US$1 miliar.

"Kerja sama keuangan tersebut merupakan penanda eratnya hubungan antara Indonesia dan Singapura, dan mencerminkan komitmen yang kuat dari kedua pemimpin untuk meningkatkan stabilitas dan pengembangan ekonomi di kawasan," jelasnya.

Perry berharap kerja sama ini dapat berkontribusi positif terhadap upaya menjaga kestabilan moneter dan pendalaman pasar keuangan, serta memperkuat cadangan devisa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: