Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Peringatkan Friksi Perdagangan AS-China Dapat Lukai Ekonomi Asia

IMF Peringatkan Friksi Perdagangan AS-China Dapat Lukai Ekonomi Asia Kredit Foto: Nico Martiano Akbar
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dapat memangkas pertumbuhan ekonomi Asia hingga 0,9 poin persentase di tahun-tahun mendatang, Dana Moneter Internasional melaporkan, mendesak para pembuat kebijakan di wilayah tersebut untuk meliberalisasi pasar untuk mengimbangi penurunan dalam penjualan ekspor.

IMF juga memperingatkan dalam laporannya dua kali setahun di kawasan Asia Pasifik bahwa kekalahan pasar yang terlihat di negara berkembang dapat memburuk jika Federal Reserve AS dan bank sentral utama lainnya memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Penurunan tiba-tiba dari risk appetite, meningkatnya ketegangan perdagangan, dan ketidakpastian politik dan kebijakan juga dapat menyebabkan kondisi keuangan yang lebih ketat," ujar laporan itu pada Jumat.

"Kegalauan yang telah terlihat di beberapa ekonomi pasar negara berkembang dapat memburuk, dengan dampak negatif ke Asia melalui berkurangnya aliran modal dan biaya pendanaan yang lebih tinggi," ungkapnya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/10/2018).

IMF mempertahankan ramalannya bahwa ekonomi Asia akan berkembang sebesar 5,6 persen tahun ini tetapi memangkas proyeksi untuk tahun depan menjadi 5,4 persen, turun 0,2 poin dari April.

IMF melaporkan jika penurunan peringkat itu karena dampak dari tekanan pasar keuangan dan pengetatan moneter di beberapa negara, serta kerusakan dari tindakan tarif impor antara AS dan China.

"Tarif pembalasan yang ada, diusulkan dan baru dapat menyebabkan kerugian produk domestik bruto (PDB) maksimum 1,6 persen di China dan hampir 1 persen di Amerika Serikat," lapornya.

"Negara-negara lain di Asia, yang notabene banyak memasok barang ke China melalui rantai nilai global, juga akan melihat ekonomi mereka melambat secara substansial," tambahnya.

IMF memperkirakan dengan semua faktor ini digabungkan, pertumbuhan di Asia bisa turun hingga 0,9 poin selama beberapa tahun mendatang.

"Ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dapat semakin merusak kepercayaan, melukai pasar keuangan, mengganggu rantai pasokan, dan menghambat investasi dan perdagangan," ungkap laporan itu.

"Sementara langkah-langkah stimulus jangka pendek cenderung mengimbangi sebagian besar dampaknya, para pembuat kebijakan di kawasan itu juga dapat mengurangi kerusakan dengan meliberalisasi pasar mereka sendiri, khususnya di sektor jasa," tulis laporan IMF.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: