Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Sebut saat Ini Sistem Ekonomi 'Kebodohan', Komentar TKN Bikin 'Murka'

Prabowo Sebut saat Ini Sistem Ekonomi 'Kebodohan', Komentar TKN Bikin 'Murka' Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam sebuah kegiatan LDII, Prabowo Subianto menyebut sistem ekonomi Indonesia saat ini sebagai sistem ekonomi kebodohan. Akibatnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) turut bicara.

Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan Indonesia tengah mengalami kemajuan ekonomi saat ini. Karena itu, ia tidak mengetahui apa yang dimaksud Prabowo ekonomi Indonesia saat ini sistem ekonomi kebodohan.

"Saya enggak tahu ya sistem ekonomi yang dimaksud sistem kebodohan. Tetapi, faktanya bahwa dengan rezim ekonomi yang kita bangun ini, divestasi freport, (kita) kembalikan," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/10).

Ia menambahkan, Indonesia saat ini juga memiliki banyak prestasi di bawah kepemimpinan Jokowi. Misalnya, keberhasilan Pertamina merebut blok Rokan, pembangunan jalan, rekonstruksi dan pelebaran jalan nasional sepanjang 12.783 kilometer dan 11 bandara baru.

Karena itu, Karding justru mengingatkan Prabowo tentang sejarah ekonomi di rezim Orde Baru. Sebab ekonomi di rezim Orde Baru itulah yang membodohi rakyat.

"Yang saya tahu tradisi oligarki ekonomi dibangun di zaman Pak Harto. Pak Harto itu menumpuk kekayaan dan kekuasaan pada saat itu dan di dalamnya kroni dan keluarganya adalah termasuk Pak Prabowo," jelasnya.

Karding menambahkan, sebaiknya jika berbicara, maka jangan lupakan sejarah. Olehnya itu, ia menilai pernyataan Prabowo itu kurang tepat. Apalagi, Prabowo tak pernah bekerja untuk rakyat.

"Mohon maaf ya, dengan segala hormat saya ke Pak Prabowo, justru saya melihat beliau belum bekerja apa-apa untuk rakyat kita," tegasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: