Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur BI Ketemu Powell, Ini yang Dibahas

Gubernur BI Ketemu Powell, Ini yang Dibahas Kredit Foto: Bank Indonesia
Warta Ekonomi, Denpasar -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018, di Nusa Dua, Bali, melakukan diskusi dengan Ketua Dewan Pengurus Bank Sentral AS (Chairman of the Federal Reserve/ the Fed), Jerome Powell.

Keduanya membicarakan tentang perkembangan ekonomi global, normalisasi kebijakan moneter di negara maju, serta dampaknya pada negara-negara berkembang.

Dalam kesempatan tersebut, Perry menjelaskan bahwa ketahanan perekonomian Indonesia menghadapi dampak rambatan ekonomi global didukung bauran kebijakan (policy mix) yang dilakukan oleh BI bersama Pemerintah.

Sebelumnya, Gubernur BI juga melakukan pertemuan dengan Presiden the Fed New York, John Williams dalam acara Central Banking Forum, yang juga merupakan rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018.

Dalam pertemuan itu, Williams mengatakan, ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini berada dalam keadaan sangat positif. Hal tersebut diindikasikan dari tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah, prospek pertumbuhan yang baik dan diperkirakan masih akan berlanjut.

"Dengan keadaan ekonomi yang baik tersebut, otoritas AS pun melakukan normalisasi kebijakan, dengan menaikkan suku bunga bank sentral dan normalisasi neraca (balance sheet)," ucapnya.

Meskipun demikian, disadari bahwa dengan saling terhubungnya ekonomi dunia, kebijakan AS dapat berpengaruh pada ekonomi global, dan pada gilirannya dapat kembali memengaruhi ekonomi AS.

Dua hal penting yang ditekankan adalah bahwa normalisasi AS akan dilakukan secara bertahap, serta bahwa AS akan terus melakukan komunikasi transparan. Kedua hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak global spillover.

Terkait itu, Perry Warjiyo, menjelaskan mengenai bagaimana Indonesia menyikapi kebijakan bank sentral AS dan kondisi ekonomi global.

"Saat ini, ekonomi Indonesia masih stabil dan berdaya tahan, antara lain tercermin dari pertumbuhan dan inflasi yang baik, serta stabilitas sistem keuangan yang terjaga," kata Perry.

Kendati demikian, dia berharap komunitas internasional dapat saling membantu. Komunikasi yang baik dan jelas, termasuk dari AS, merupakan salah satu faktor kunci mengurangi ketidakpastian.

"Negara-negara ekonomi maju juga perlu senantiasa memahami dampak yang mungkin ditimbulkan kebijakannya bagi ekonomi global," ungkap Perry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: