Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Premium Batal Naik? Jawaban Jokowi 'Cakep'

Kenapa Premium Batal Naik? Jawaban Jokowi 'Cakep' Kredit Foto: Wr
Warta Ekonomi, Bogor -

Polemik pembatalan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang awalnya akan dinaikkan menjadi Rp7.000 per liter, terjawab sudah. Sebab batalnya kenaikan harga BBM Premium bukan tanpa alasan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan sudah melalui berbagai pertimbangan dan hitung-hitungan yang matang. Dengan melihat daya beli masyarakat saat ini, harga BBM Premium belum tepat dinaikkan. Tak hanya itu, juga memikirkan dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi jika harga BBM Premium dinaikkan.

"Ada kalkulasi, ada hitung-hitungan, bagaimana nanti inflasi, daya beli, dan pertumbuhan ekonomi. Kemudian keuntungan di Pertamina tergerus berapa dan terakhir saya hitung balik, dapat data banyak meskipun sebelumnya sudah, saya hitung balik," ujarnya di Bogor, Sabtu (13/10).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi saat ini mayoritas masih disokong oleh konsumsi. Sehingga saat konsumsi masyarakat menurun karena harga barang-barang mahal akibat inflasi tinggi, otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan menyusut.

"Karena menyangkut kepentingan rakyat, kebutuhan rakyat, yang nanti bisa menjadikan konsumsi itu lebih rendah. Karena pertumbuan ekonomi sekarang ini kita masih ditumpu 56 persen oleh konsumsi. Kita dalam proses membalikkan dari konsumsi ke produksi tapi ini belum sampai," jelasnya.

Oleh karena itu, dengan berbagai pertimbangan tersebut, Jokowi akhirnya mengkaji kembali dan membatalkan kenaikan harga BBM Premium.

"Kemarin setelah saya dapat laporan terakhir dari Pertamina, berapa sih kalau kita naikkan segini, dihitung lagi keuntungan tambahan di Pertamina. Tidak signifikan. Sudah saya putuskan Premium batal (naik). Sudah," terangnya.

Padahal awalnya, lanjut Jokowi, sebulan sebelum itu pihaknya telah mengamati perkembangan harga minyak dunia yang menjadi acuan untuk menentukan naik-turunnya harga BBM. Saat harga minyak naik, sepatutnya harga BBM juga disesuaikan.

"Kenaikan Harga BBM tidak hanya Premium saja, Pertamax, Dex, itu memang sudah kita bicarakan sebulan lalu," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: