Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Data dari 29 Juta Akun Facebook Diretas

Gawat! Data dari 29 Juta Akun Facebook Diretas Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 29 juta akun Facebook telah dicuri datanya oleh penyerang cyber menggunakan program otomatis. Setidaknya, ada 50 juta akun Facebook yang awalnya dilaporkan mengalami masalah tersebut. Facebook Inc (FB. O) mengumumkan, ini adalah pencurian data terbesar yang terjadi di Facebook pada Jumat (12/10/2018).

Pihak FB. O mengatakan, mereka akan mengirim pesan kepada pengguna yang terkena masalah tersebut. Lewat pesan itu, mereka akan memberi tahu kepada pengguna, jenis informasi apa yang diakses oleh peretas dalam serangan cyber tersebut.

"Semua data ini masih ada di luar sana," kata Corey Milligan, peneliti senior perusahaan keamanan cyber Armour Inc.

Adapun data yang diambil peretas ialah rincian profil berupa tanggal lahir, pemilik, riwayat pendidikan, preferensi agama, jenis perangkat yang digunakan, halaman yang diikuti, pencarian terbaru, dan lokasi check in dari 14 juta pengguna. Sementara, 15 juta lainnya, data yang diambil hanya sebatas nama dan detail kontak. Selain itu, peretas pun dapat melihat pos dan daftar teman serta grup dari 400.000 pengguna lainnya.

Facebook memotong jumlah pengguna yang terkena dampak dari perkiraan semula setelah para penyelidik meninjau aktivitas pada akun yang mungkin telah terpengaruh. Namun, pakar keamanan cyber memperingatkan, penyerang dapat menggunakan informasi yang dicuri dalam penipuan phishing yang ditargetkan seperti ini.

Wakil Presiden Facebook, Guy Rosen, mengatakan sementara ini niat penyerang belum diketahui. Serangan tersebut memengaruhi pengguna dalam angka yang besar, tetapi tidak mengatakan jumlah negara yang terdampak karena masalah penyerangan itu. Ia pun menambahkan, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat telah meminta perusahaan untuk membatasi deskripsi para penyerang sebab penyelidikan masih berlangsung.

Pihak Facebook pun terus menyelidiki dampak lain di luar pencurian data oleh penyerang, seperti memposting dari akun, tetapi tak ditemukan permasalahan tersebut. Peretas juga tidak mencuri pesan pribadi atau data keuangan, tidak pula menggunakan akses mereka ke akun untuk mengakses profil pengguna di situs web lain.

Dikutip dari Reuters, para ahli keamanan cyber dan para analis keuangan mengatakan, pelanggaran tersebut menambah kegelisahan pengguna Facebook. Menurut mereka, keamanan privasi, layanan, dan moderasi Facebook dipertanyakan karena beberapa skandal serupa yang telah menimpa media sosial itu. Para legislatif dan investor juga khawatir pihak Facebook tak melakukan usaha cukup dalam menjaga data pengguna.  

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: