Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Tren Entrepreneur Lewat 'Generasi Baik Discussion Millenials Preneur'

Tingkatkan Tren Entrepreneur Lewat 'Generasi Baik Discussion Millenials Preneur' Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meningkatnya tren entrepeneur di Indonesia disinyalir akan terus tumbuh sejalan dengan ketertarikan kaum milenial terhadap sebuah bisnis. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), jumlah pengusaha di Indonesia meningkat dari 1,67% menjadi 3,10% dari total jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sebanyak 225 juta jiwa.

Besarnya potensi ini mendorong seorang Yuda Fajrin untuk menggagas acara bertema Generasi Baik Discussion-Millenial Preneurs.

"Melalui Generasi Baik, saya berharap ini bisa menjadi sebuah wadah bagi anak muda yang hobi berkumpul untuk dapat saling memberikan manfaat dan berbagi pengalaman, khususnya di bidang wirausaha," ungkap  Yuda beberapa waktu lalu, di Jakarta. 

Pada kesempatan kali ini, Generasi Baik menghadirkan beberapa narasumber yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai entrepeneur terbaik di Indonesia, di antaranya Sandiaga Uno (PT Recapital Advisors & PT Saratoga Investama Sedaya), Yuda Fajrin (PT Kato Kuliner Indonesia), Abe Aditya (Director of Wak Doyok Indonesia), Riezky Delastama (Director of EQ Agency), Tasya Nur Medina (Co-Founder Meccanism), Cynthia Ramlan, dan Tamara Tyasmara.

"Kenapa kami sebut Generasi Baik Discussion? Karena sama dengan nama yang diberikan kepada kita, setiap nama pasti ada doa di dalamnya, pasti ada harapan di dalamnya. Untuk itu, saya ingin wadah ini dapat memberikan aura positif dan energi baik bagi para generasi muda," lanjut Yudha. 

Yuda Fajrin sendiri merupakan pebisnis yang terjun ke dunia bisnis sejak sekitar 11 tahun lalu. Dia memulai karirnya mulai dari berdagang sampai akhirnya memberanikan diri membuat sistem dan menggaji karyawan. Namun itu semua tidak cukup, karena dirinya masih sering mengalami kerugian yang cukup banyak. Ini ia rasakan karena tidak memiliki mentor yang mampu membimbingnya. 

"Namun saya menikmati semua proses itu, saya menikmati setiap uang yang masuk ke kantong saya. Saya belajar secara otodidak dari setiap penolakan konsumen, diejek produknya, tapi passion yang membawa saya sampai hari ini," tuturnya. 

Karena itulah, Yuda berharap, dengan acara ini dia ingin membantu generasi muda yang ingin memulai atau yang sudah memiliki usaha, bukan untuk menggurui, namun untuk saling bertukar pikiran.

"Karena 11 tahun yang lalu saya merasakan betul bagaimana sulitnya saat belum ada media sosial. Semoga dengan ini para pengusaha muda bisa terus survive," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: