Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Ditutup, Jatim Fair 2018 Catat Nilai Transaksi Rp52,2 M

Resmi Ditutup, Jatim Fair 2018 Catat Nilai Transaksi Rp52,2 M Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Perhelatan Jatim Fair (JF) IX Tahun 2018 yang di gelar Convention Hall, Grand City Surabaya, Minggu (14/10/2015) malam, alami peningkatan pengujung 150 ribu orang atau naik 31,37% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk nilai transaksi JK IX 2018 Rp52,2 miliar dengan rincian transaksi tunai sebesar Rp40,5 milIar, dan non tunai mencapai Rp11,7 miliar.

Menurut Sekertaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahyono peningkatan jumlah pengujung maupun transaksi selama pameran FJ IX 2018 merupakan media ekonomi yang sangat baik. Apalagi, peluang di era digitalisasi yang jumlah pengguna internetnya dinilai cukup besar di Indonesia. Jumlah pengguna internet saat ini sudah mencapai 132 juta orang, 106 juta lebih pengguna aktif sosial media serta 92 juta lebih pengguna sosial media di Indonesia.

“Keadaan tersebut dijadikan oleh Pemprov Jatim sebagai peluang besar bagi tumbuh kembangnya masyarakat di masa datang dengan cara menguasai digital perdagangan, minimal di negara sendiri,” terang Heru usai penutupan penyelenggaraan Jatim Fair (JF) IX Tahun 2018 di Surabaya kemarin malam.

Dikatakan Heru, hingga saat ini pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Provinsi Jawa Timur tercatat 4,6 juta UMKM non pertanian. Sedang 7,5 juta usaha pertaniannya telah mampu memberikan share terhadap PDRB Jawa Timur 2017 sebesar 57,52 persen. Dengan demikian diharapkan, ke depan Jawa Timur bisa semakin makmur apabila para pelaku UMKM tanggap terhadap era digital yang digunakan untuk proses produksi dan pemasaran hingga mampu berdaya saing.

“Saya berharap dengan Jatim Fair, UMKM mau dan berani membranding produknya sehingga semakin memiliki daya saing pasar dengan memahami perilaku konsumen, sehingga mampu melakukan peningkatan kualitas produk, packaging, ingredian produk,” ungkapnya.

Pemprov Jatim kata Heru, juga terus melakukan upaya peningkatan kualitas para pelaku UMKM. Antara lain dengan cara meningkatkan daya saing kualitas produk maupun sumber daya manusia UMKM, seperti memfasilitasi penerbitan sertifikasi Internasional Standar Organisation (ISO), Standart Nasional Indonesia (SNI), Hazard Analysis Critical Control (HACCP), serta Hak Atas Karya dan Intelektual (HAKI). Selain itu juga memfasilitasi desain kemasan/produk maupun sertifikasi tenaga kerja serta penyediaan tempat uji kompetisi (TUK) di UPT Pelatihan Kerja (BLIK), serta pengembangan lembaga sertifikasi profesi (LSP).

“Masyarakat Jatim diberikan ruang dan sentuhan dengan peningkatan daya saing untuk  berkreatifitas, berinovasi dan berproduksi, dengan harapan akan menghasilkan hasil produk maupun sumberdaya manusia yang lebih berkualitas untuk go global,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: