Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabarnya, 2019 Akan Jadi Tahun Revolusioner untuk Belanja Online

Kabarnya, 2019 Akan Jadi Tahun Revolusioner untuk Belanja Online Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

 

Belanja online tidak lagi hanya iseng-iseng, itu gaya hidup. Orang-orang di mana pun memanfaatkan kenyamanan memesan apa pun dan mengirimkannya langsung ke depan pintu mereka. Untuk memanfaatkan perubahan gaya hidup ini, pengecer telah mengambil dunia e-commerce dan menetapkan norma baru untuk bisnis online di seluruh dunia.

E-commerce terus semakin kompetitif. Dengan teknologi yang terus berkembang, begitu juga pasar belanja online. Situs web lebih pintar, pengiriman lebih cepat, dan harapan lebih tinggi. Agar dapat bersaing dengan pasar, toko online telah mulai tertarik pada tren baru.

Di tahun 2019, belanja online dikabarkan akan lebih marak beredar dibandingkan tahun ini. Berikut pertimbangannya:

Personalisasi

Orang menyukai pengalaman yang disesuaikan dengan selera dan kebutuhan mereka. Karena tidak ada asosiasi penjualan fisik untuk memastikan pelanggan merasa seperti kebutuhan mereka terpenuhi, teknologi harus menggantikan bantuan manusia.

Perasaan personalisasi ini dilakukan dengan berbagai cara. Semakin banyak perusahaan yang mengurasi opsi yang tersedia dan menarik barang dari berbagai sumber. Perusahaan-perusahaan ini menganalisis histori pembelian pengguna dan menawarkan produk yang kemungkinan besar diminati oleh pelanggan, sambil menyingkirkan opsi yang berlebihan dan kemungkinan besar tidak diperlukan.

Untuk mengambil personalisasi belanja online selangkah lebih maju, perusahaan mulai memasukkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin ke dalam pengalaman e-commerce.

Augmented reality

Menurut definisi, augmented reality (AR) adalah ketika teknologi digunakan untuk menempatkan di gambar digital dan grafik ke dalam lingkungan yang ada. Meskipun orang-orang biasanya mengenali fitur ini dari gim video, ini dapat digunakan untuk belanja daring juga.

Chatbots

Seperti disebutkan sebelumnya, perusahaan bekerja untuk mereplikasi bantuan penjualan fisik di toko saat berbelanja online. Chatbots mewakili sumber daya berharga untuk merek yang ingin membuat pengguna mereka merasa sedang "secara fisik" dibantu saat membeli online.

Chatbots sebagian besar diimplementasikan dengan tujuan menciptakan komunikasi instan antara pelanggan dan perusahaan. Karena toko online tidak memiliki jam buka dan tutup khusus, pelanggan dapat berbelanja kapan saja sepanjang hari. Alih-alih mempekerjakan rekanan untuk duduk di belakang komputer jika pelanggan memiliki pertanyaan, teknologi telah masuk. Chatbots memungkinkan pelanggan mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban hampir seketika.

Obrolan yang berbeda dapat memberikan layanan yang berbeda. Beberapa menjawab pertanyaan, beberapa memberikan saran, bantuan dengan pembayaran, dan beberapa bahkan membantu membangun pakaian. Sebuah survei oleh Oracle menemukan bahwa 80 persen dari merek berencana menggunakan chatbots pada tahun 2020, sementara studi Ubisent menemukan bahwa 35 persen konsumen ingin melihat lebih banyak perusahaan menggunakan chatbots. Tidak dapat dihindari, mereka menjadi elemen penting dari belanja online.

Belanja media sosial

Salah satu cara di mana perangkat mobile digunakan untuk berbelanja adalah melalui media sosial. Facebook dan Instagram telah membuka pasar e-commerce dan mempermudah pengguna untuk berbelanja melalui platform media sosial mereka. Instagram, misalnya, telah mulai menawarkan fitur untuk tautan produk langsung yang akan ditandai di pos yang bahkan menyertakan detail produk dan harga.

Selain itu, perusahaan telah menggunakan media sosial untuk mengiklankan merek dan produk mereka. Pada titik ini, perusahaan tanpa akun Facebook atau Instagram, sejujurnya, selangkah di belakang. Orang menghabiskan berjam-jam menggulir melalui umpan berita media sosial mereka setiap hari. Bahkan jika perusahaan tidak membayar iklan secara langsung, akun mereka sendiri berfungsi sebagai alat promosi diri yang efektif.

Pembayaran otomatis

Peningkatan penggunaan perdagangan seluler lainnya adalah pembayaran otomatis seperti Paypal, Amazon Pay, atau Apple Pay. Beberapa situs belanja online telah membuat yang jauh lebih mudah untuk memesan barang secara online. Dengan fitur seperti Apple Pay, pengguna iPhone hanya perlu memasukkan informasi kartu kredit mereka satu kali. Dari sana, nomor kartu dan alamat dapat disimpan ke ponsel mereka dan disimpan untuk digunakan nanti. Jika situs web menawarkan Apple Pay, semua yang perlu dilakukan pengguna adalah mengeklik “OK” dan proses checkout selesai. Sangat mudah bukan?

Tanpa perlu memasukkan informasi dan cek panjang, belanja online hampir terlalu mudah. Pengguna dapat melihat produk hebat di Instagram, mengeklik tautan, dan checkout dengan proses pembayaran otomatis dalam waktu kurang dari lima menit. Dengan menawarkan fitur-fitur ini, perusahaan menghilangkan hambatan dan membuat proses berbelanja menjadi mudah.

Dengan begitu banyak tren belanja online, pengecer sulit menolaknya. Personalisasi belanja online memastikan bahwa pembeli diakui dan memiliki pilihan yang paling sesuai dengan mereka, augmented reality memungkinkan pembeli untuk secara praktis mencoba pembelian baru mereka, chatbots memberikan bantuan tambahan, dan toko-toko beralih ke media sosial dan checkout otomatis.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: