Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusat Batik Nusantara Thamrin City Kian Populer

Pusat Batik Nusantara Thamrin City Kian Populer Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pusat Batik Nusantara (PBN) berlokasi di Trade Mall (TM) Thamrin City, Jakarta Pusat, semakin terkenal sebagai pusat penjualan grosir dan retail produk batik dari berbagai daerah di Indonesia. Lokasi yang dibuka sejak 2010 itu saat ini dihuni lebih 2.000 kios batik. PBN TM Thamrin City juga dikenal sebagai sentra penjualan batik terbesar di Indonesia. 

Tak hanya pakaian batik casual produksi teknologi printing dan cap, tetapi juga kain batik tulis tradisional. Hampir semua karakter batik Nusantara dapat ditemui di PBN TM Thamrin City, sebagai salah satu jaringan Trade Mall yang dikelola Agung Podomoro Group. Dari batik pedalaman hingga pesisiran. Tidak hanya corak-corak batik dari berbagai daerah di Jawa, tetapi juga tersedia batik Flores, Minahasa, Papua, Bali, Dayak, Ambon, hingga Tapanuli. 

Cindy Sosrodiningrat, desainer muda dam  pemilik Butik Eyang Putri di Lantai Dasar TM Thamrin City mengatakan, keberadaan PBN telah menjadikan batik menjadi bisnis yang menguntungkan. TM Thamrin City menjadi tempat menarik untuk mengembangkan usaha batik, dan mengembangkan mode-mode batik sesuai trend fashion. 

“Thamrin City merupakan pusat trendsetter batik Nusantara. Disini semua karya saya bisa dinikmati oleh semua kalangan, dengan harga yang relatif terjangkau,” ujar Cindy, desainer yang pernah memperdalam ilmu desainnya di Italian Fashion School, Italia ini. 

Ade Yosa, pemilik kios batik Adam Batik dan Fadilla Batik di Lantai 2 PBN adalah contoh pedagang sukses lainnya. Awalnya dia membuka satu kios batik yang menjual Batik Trusmi, batik khas Cirebon corak pesisiran yang terkenal, namun kini ia sudah memiliki 4 kios batik di TM Thamrin City, dan membuka cabang penjualan retail dan grosir di Makasar. Di kiosnya dijual beragam motif Batik Cirebonan, dari kemeja batik cap seharga mulai Rp 150 ribu per potong, hingga kain batik tulis eksklusif seharga Rp8–10 juta per lembar.

“Upaya-upaya pemerintah yang gencar mempromosikan batik sangat berkontribusi dalam mendongkrak minat masyarakat terhadap batik,” ujar Ade Yosa, Ketua Paguyuban Pedagang Batik Cirebon di PBN yang aktif mengikuti pameran batik ini. 

Salah satu yang terbilang baru di Hari Batik Nasional 2018 di PBN TM Thamrin City yakni kehadiran gerai Batik Betawi. Corak Batik Betawi yang menonjolkan warna-warni terang telah mencuri perhatian para penggemar batik dan menjadi tantangan bagi corak kreativitas lain. Warna-warni terang yang dominan dalam Batik Betawi merupakan ciri khas orang Betawi yang berani. 

Sementara, Adi Adyana General Manager Thamrin City mengungkapkan, dalam rangka Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober 2018, PBN juga menggelar serangkaian acara menarik di lobi utama Grand Hall, TM Thamrin City, selama empat hari dari 29 September–2 Oktober 2018 lalu. Bertajuk Paras Batik Nusantara, acara diantaranya Trade In Batik yaitu menukarkan batik lama dengan batik baru secara gratis, penjualan batik seharga Rp5.000, lelang dan bazar batik, gelar musik etnik, dan fashion show trend batik 2018. Acara puncak diisi pentas The Ikan Bakars, D’Masiv, dan Geisha. Acara fashion show Trend Batik 2018 diisi dengan menampilkan hasil karya. 

"Hari Batik Nasional tahun ini juga diisi dengan bakti sosial berupa donor darah bekerjasama dengan Palang Merah DKI Jakarta dan penjualan batik murah yang hasilnya disumbangkan kepada para korban bencana gempa bumi di Lombok," imbuh Adi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: