Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panjang Jalan Nasional di Sulsel Capai 1.745,92 KM, Begini Kondisinya...

Panjang Jalan Nasional di Sulsel Capai 1.745,92 KM, Begini Kondisinya... Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdulllah, menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII Makassar, Miftahul Munir, di kantor gubernur, belum lama ini. Dalam kesempatan itu, Miftahul melaporkan terkait penanganan jalan nasional di Sulsel.

Ia menyampaikan panjang jalan nasional di Sulsel mencapa 1.745,92 kilometer alias KM. Berdasarkan jenis pengerasan, aspal 1.593,4 KM dan rigid 152,5 KM. "Kami melaporkan tugas-tugas kita di BBPJN, ada 1745,92 KM jalan nasional di Sulsel, sama tugas kita apa dan fokus menyelesaikan apa," kata Miftahul.

Ia menjelaskan kondisi jalan dan juga rencana pembangunan jalan ke depan. Di antaranya kondisi jalan nasional Sulsel semester II 2017 yakni dalam kondisi mantap yang merupakan jalan baik dan sedang 1.588,72 KM (91%) dan tidak mantap yang merupakan jalan dengan kondisi rusak ringan dan rusak berat 157,20 KM (9 %).

Alokasi penanganan pada 2018 dengan anggaran Rp1.054.759.973 meliputi pembagian preservasi jalan 51,17%, pembangunan 26,33%, jembatan 7,56% dan non-fisik 14,94%. 

Untuk program strategis di Sulse berupa paket MYC daerah Mamminasata, seperti Pembangunan Underpass Simpang Mandai telah rampung 100% dengan anggaran Rp169,63 miliar. 

Selanjutnya, Pembangunan Jalan dan Jembatan Middle Ring Road dengan progres fisik 87,41% dengan nilai kontrak Rp174,78 miliar. Juga ada Pembangunan Bypass Mamminasata dengan progres fisik 64,38% dengan nilai kontrak Rp245,86 miliar.

"Dan proyek berikutnya Middle Ring Road dari Antang ke Alauddin, Syekh Yusuf, cuma dari kontrak 3 KM baru 1,2 KM. Insya Allah tahun ini bisa kita selesaikan, yang sisanya Batua dan Borong belum bisa kita lanjut karena terkendala lahan," sebutnya.

Sedangkan untuk usulan jembatan gantung pada 2019, kata dia, akan coba direalisasikan yang tersebar di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Utara. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: