Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wagub Jabar Pastikan RUPS Bank BJB November 2018

Wagub Jabar Pastikan RUPS Bank BJB November 2018 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bekasi -

Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan pihaknya akan melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank BJB pada November 2018 mendatang. 

Menurutnya, hal ini penting dilakukan mengingat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan melakukan suntikan modal untuk bank pelat merah tersebut.

Uu menjelaskan, Pemprov Jabar selaku pemegang saham mayoritas harus mempertahankan porsinya agar tidak dikalahkan pemerintah kabupaten/kota dalam penyertaan modal. Ini pun sesuai dengan arahan Bank Indonesia terkait porsi pemegang saham mayoritas.

"BJB sepakat akan mengadakan RUPS pada November mendatang," kata Uu kepada wartawan di stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/10/2018).

Menurutnya, saat ini pemerintah kabupaten/kota terus menyuntikkan anggaran untuk Bank BJB demi menambah keuntungan yang tercatat sebagai pendapatan asli daerah.

"Kita angkanya kalah kalau tidak menyetor. Kabupaten/kota ramai-ramai menyetor juga ke BJB, karena mungkin ingin labanya besar," ujarnya.

Meski begitu, Uu tidak menyebut berapa jumlah dana yang akan disetorkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Bank BJB pada semester dua 2018 ini. "Saya tidak bisa menyebutkan. Nanti saja, nilainya lebih besar dari sekarang," katanya.

Lebih lanjut, Uu menambahkan RUPS ini akan digelar setelah tuntasnya evaluasi Kementerian Dalam Negeri terkait APBD Perubahan Provinsi Jawa Barat 2018. Setelah dievaluasi, pihaknya akan menunggu persetujuan DPRD Jawa Barat untuk selanjutnya diterbitkan peraturan gubernur terkait itu.

"DPRD disepakati, baru Pergub, baru RUPS," ujarnya.

Sebelumnya, Uu menyebut dalam RUPS ini pun akan dibahas sejumlah hal lain seperti mekanisme pengangkatan direksi.

Dia ingin kultur Jawa Barat dan Banten lebih terlihat di bank pelat merah tersebut. "Orang Jawa Barat harus menjadi ruh nya, urat nadi dalam pengelolaan BJB ini. Bukan berarti yang lain tidak boleh," katanya.

Meski begitu, Uu memastikan dirinya akan menyerahkan kualifikasi direksi ini kepada keputusan Otoritas Jasa Keuangan selaku otoritas perbankan di Tanah Air. "Semuanya harus sesuai aturan, seperti lolos fit proper test di OJK," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menilai, saat ini kondisi bank yang dipimpinnya masih stabil. Dia menyebut, nilai aset Bank BJB terus bertambah meski tidak disebutkan nominalnya.

Selain itu, kredit macet pun cukup baik meski juga tak menyebut angk.a pastinya. Disinggung apa saja yang dibahas dalam pertemuan dengan Uu, Irfan tidak merincinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: