Soal Dugaan Suap Proyek Meikarta, Pelaku Pasar Tunggu Lippo Buka Suara

Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas dugaan suap pada proyek Meikarta. KPK saat ini telah menetapkan 9 tersangka, yakni Billy Sindoro (Direktur Operasional Lippo Group), Taryadi (konsultan Lippo Group), Fitra Djaja Purnama (konsultan Lippo Group), Henry Jasmen (pegawai Lippo Group) sebagai tersangka diduga pemberi suap. 

KPK juga menyeret Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi) sebagai tersangka diduga penerima suap.

Kasus suap di proyek Meikarta ternyata membawa dampak negatif pada harga saham-saham perusahaan yang dikuasai oleh konglomerat James Riady tersebut.

Pengamat Pasar Modal, Reza Priyambada menuturkan bila manajemen Lippo Group harus segera memberikan penjelasan kepada pelaku pasar terkait kasus tersebut agar pelemahan saham perusahaan-perusahaan tak semakin dalam. 

"Manajemen harus segera bikin keterangan terkait hal ini, apakah terlibat atau enggak, hingga gimana proses keberlangsungan proyek tersebut," ujarnya, di Jakarta, Selasa (16/10/2018). 

Namun terkait dengan kinerja perusahaan-perusahaan Lippo Group menurut Reza, akan bergantung pada arahan manajemen ke depannya. " Apakah ada tindak lanjut dari manajemen untuk perbaikan ke depannya. Selain itu, juga tergantung dari permintaan atas propertinya mereka," pungkasnya. 

Sekedar infomasi, pada hari ini saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang terjungkal dalam mencapai sebesar -185 poin atau 13,36 persen, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terperosok -16 poin atau 5,52 persen, saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melemah-120 poin atau 4,76 persen, saham PT Lippo Securities Tbk (LPPS) -4 poin atau 4,04 persen, saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) -25 poin atau 3,16 persen, dan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) -4 poin atau 2,37 persen.