Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Sebut Pemerintah 'Ugal-Ugalan', Tanggapan Ngabalin 'Pedas'

Prabowo Sebut Pemerintah 'Ugal-Ugalan', Tanggapan Ngabalin 'Pedas' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut pemerintah ugal-ugalan dalam mengelola negara, juga ditanggapi oleh Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

Ngabalin mengatakan, Prabowo tidak asal menuduh pemerintah ugal-ugalan dalam mengelola negara. Bahkan menilai pernyataan capres nomor urut 02 itu mengeluarkan pernyataan tidak berdasarkan data yang valid.

"Karena memang Pak Prabowo sendiri dalam memberikan pernyataan itu berantakan. Beberapa pernyataan juga datanya hancur, tidak valid dan data yang keliru ke beliau (Prabowo) jauh sebelum penetapan jadi capres," jelasnya di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Oleh karena itu, ia meminta Prabowo untuk tidak asal bicara terkait tata kelola pemerintahan saat ini. Jika pernyataan seperti itu dikeluarkan, maka akan ada banyak pendukung yang mengalihkan dukungannya ke Jokowi atas pernyataan Prabowo.

"Jangan asal ngomong, asal bunyi, nanti ngawur," imbuhnya.

Ia mencontohkan pernyataan Prabowo soal anggaran pembangunan MRT beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Prabowo menyebut dengan anggaran yang dikeluarkan pemerintah, proyek MRT hanya bisa dibangun dengan menggunakan bambu dari Papua. Padahal, anggaran proyek MRT sudah sangat diperhitungkan oleh pemerintah. Olehnya itu, ia menyayangkan pernyataan itu keluar dari seorang capres.

"Karena perhitungan (anggaran) MRT waktu itu kan pemerintah justru efisiensi dananya sampai dengan Rp13 triliun," ujarnya.

Menurut Ngabalin, saat ini Prabowo seharusnya bisa mengemukakan dan menjelaskan program serta visi dan misinya sebagai capres. Sebab, pernyataansoal pengelolaan negara yang ugal-ugalan dinilai tidak pantas diucapkan oleh seorang calon presiden. Olehnya itu, ia mengimbau agar ke depannya untuk mengeluarkan pernyataan yang sesuai dengan data dan fakta.

"Basisnya itu adalah fakta dan data yang validitasnya bisa diukur," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: