Suara HIPMI dan KADIN Tak Utuh ke Jokowi-Ma'ruf

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bergabungnya Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan Roeslani dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia dalam struktur tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, membuat kubu tersebut berada di atas angin.

Akan tetapi berbeda dengan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan suara KADIN dan HIPMI tak akan solid mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sebab figur Sandiaga memiliki pengaruh di tubuh dua organisasi pengusaha itu.

"HIPMI dan KADIN ini belum tentu satu suara ke Jokowi-Ma'ruf karena bagaimanapun Sandi pengusaha yang ada di dalamnya juga. Saya kira jejaring-jejaring Sandi juga masih ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Ia menambahkan, fenomena dukungan secara vulgar asosiasi pengusaha seperti HIPMI dan KADIN merupakan fenomena baru di dalam politik nasional Indonesia. Namun, dukung-mendukung tersebut tak masalah dan juga tidak dilanggar oleh Undang-undang.

"Karena itu adalah asosiasi pengusaha gitu, biasanya sih cenderung profesional tidak partisan," katanya.

Terkait seberapa signifikan pengaruhnya dalam pemenangan pilpres nanti, Adi menyebut, kelompok pengusaha seperti KADIN dan HIPMI memiliki jejaring dan kekuatan logistik untuk memobilisir pemilih di akar rumput, terlebih biaya politik untuk Pilpres juga mahal.

"Karena memang masih banyak masyarakat kita yang memilih karena faktor mobilisir logistik itu mungkin sumbangan atau apa gitu. Tentu yang tidak melanggar UU," terangnya.

Sebelumnya, Timses Jokowi-Ma'ruf Amin melalui Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Wahyu Sakti Trenggono, mengatakan, relasi bisnis serta jejaring pengusaha yang dimiliki keduanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemenangan di Pilpres 2019.