Bawaslu Datangi SMAN 87 DKI, Kasus Doktrin Anti-Jokowi?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi bersama Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri mendatangi SMAN 87 Jakarta soal kasus tuduhan doktrinasi anti-Jokowi yang dilakukan guru Nelty Khairiyah.

Dihadapan para siswa, Muhammad Jufri mengatakan, kehadirannya bersama Seto Mulyadi yakni untuk memberikan motivasi kepada para siswa agar tidak terbebani secara psikologi yang menganggu proses belajar mengajar atas kejadian doktrinasi tersebut. Selain itu, ia juga memohon maaf apabila tugas penyidikan yang dilakukan mengganggu kegiatan belajar mengajar.

"Kami dari Bawaslu memohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang kurang berkenan. Karena memang begitulah tugas Bawaslu," katanya di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Meskipun proses penyelidikan masih berlangsung, Jufri menyampaikan kepada para siswa bahwa sejauh ini Bawaslu tidak menemukan indikasi doktrinasi yang dilakukan oleh guru Nelty. Karena itu, juga meminta para siswa untuk tidak begitu saja mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Kami dari Bawaslu menyatakan bahwa kasus ini tidak ditemukan ada indikasi yang mencoba untuk mendoktrin murid-murid yang ada di SMA 87," ujarnya.

Jufri menambahkan, pihaknya bakal terus mencari siapa yang pertama kali menyebarkan informasi soal guru Nelty. Menurutnya, karena informasi itu lah suasana sekarang menjadi tidak kondusif.

"Maka sampai hari ini kami sebagai pengawas pemilu menelusuri siapa sebenarnya yang memberikan informasi tidak benar itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Nelty membantah menyebarkan doktrin kepada muridnya untuk anti-Jokowi. Bahkan mengaku tak pernah mengumpulkan murid di masjid.