Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung 12 Program Strategi, Anggaran Operasional BI Naik Rp396 Miliar

Dukung 12 Program Strategi, Anggaran Operasional BI Naik Rp396 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai meningkatnya anggaran operasional di Anggaran Tahunan BI (ATBI) pada tahun depan karena sejumlah strategi yang diterapkan bank sentral dalam menghadapi tantangan global yang masih terus terjadi dan stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di 2019.

Menurut laporan sebelumnya, anggaran penerimaan BI di 2019 sebesar Rp29,1 triliun. Angka itu naik sekitar Rp2,2 triliun dari anggaran penerimaan di 2018 sebesar Rp26,9 triliun.

Sementara untuk anggaran operasional ditetapkan sekitar Rp9,9 triliun. Angka ini naik 4,16% atau naik Rp396 miliar dibanding anggaran operasional BI di 2018 sebesar Rp9,5 triliun.

"Strategi BI yang pasti akan mempengaruhi anggaran 2019. Kalau kita lihat secara global pada 2018 pertumbuhan ekonomi akan membaik. Tapi perkembangannya (ekonomi global) diprediksi 3,9% awal tahun, tapi (direvisi) jadi lebih rendah 3,7% di 2018," ujar Perry di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Di 2018, ketidakpastian menjadi tinggi akibat normalisasi kebijakan moneter di AS lebih cepat dari yang diperkirakan. Kemudian, persaingan perdagangan AS dengan beberapa negara, salah satunya Tiongkok.

Dia memproyeksikan, pada 2019 kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali, lebih rendah dari tahun ini. Ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok diperkirakan dapat mereda.

Untuk meredam itu, BI dan OJK akan memperkuat perekonomian Indonesia, khusus nilai tukar rupiah. Memperkuat koordinasi BI dan pemerintah agar inflasi 2019 akan tetap terkendali 3,5% plus minus 1%, serta penurunan defisit transaksi berjalan.

"Penurunan defisit transaksi berjalan akan lebih kelihatan pada 2019 2,5% dari PDB," tukas Perry.

Sementara untuk menghadapi sejumlah tantangan global di 2019, menjaga stabilas ekonomi dan sistem keuangan, BI telah menetapkan 12 program strategi.

Pertama, memperkuat kebijakan moneter dan bauran kebijakan untuk mencapai stabilitas nilai tukar. Kedua, memperkuat sinergi bauran kebijakan BI dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah untuk mengelola defisit transaksi berjalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ketiga, memperkuat kebijakan dan surveilans makroprudensial untuk turut memelihara stabilitas sistem keuangan. Keempat, memperkuat sinergi kebijakan dan pengawasan makroprudensial BI dengan kebijakan dan pengawasan mikroprudensial OJK untuk memelihara stabilitas sistem keuangan.

Kelima, memperkuat kebijakan BI dan sinergi dengan pemerintah dan OJK dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital. Keenam, memperjuangkan kepentingan BI dan RI melalui kerja sama internasional.

Ketujuh, memperkuat organisasi, proses kerja, manajemen SDM, dan fasilitas kerja untuk mendukung strategi BI. Kedelapan, membangun sistem informasi BI yang sesuai dengan era digital. Kesembilan, memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan kerangka hukum serta akuntabilitas dan sustainabilitas keuangan BI.

Kemudian, mengakselerasi pendalaman pasar keuangan konvensional dan syariah untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan BI dan sumber pembiayaan ekonomi, termasuk pembiayaan infrastruktur. Lalu, memperkuat kebijakan sistem pembayaran-pengelolaan uang rupiah dan penguatan infrastruktur pasar keuangan untuk percepatan elektronifikasi, ekonomi, dan keuangan digital, serta terjadi uang layak edar di NKRI.

Dan terakhir, mengembangkan kebijakan BI yang bersinergi dengan kebijakan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan pihak lain untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Adapun untuk realisasi pengeluaran terbesar adalah gaji dan penghasilan lain dan manajemen sumber daya manusia," ucap Perry.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: