Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Moncer, Laba Mandiri Meroket 20% di Triwulan III 2018

Makin Moncer, Laba Mandiri Meroket 20% di Triwulan III 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang tutup tahun, kinerja PT Bank Mandiri (persero) Tbk makin meyakinkan. Tercatat, hingga triwulan III 2018, laba Bank Mandiri meroket sebesar 20% (year on year/ yoy) menjadi Rp18,1 triliun.

Tingginya laba Mandiri didukung oleh makin moncernya penyaluran kredit yang tumbuh 13,8% Rp 781,1 triliun, sehingga mendorong penghimpunan aset menjadi Rp1.173,6 triliun, tumbuh 8,8% dari September 2017.

Pertumbuhan kredit tertinggi dalam 18 bulan terakhir tersebut terutama disumbangkan oleh segmen korporasi besar sebesar 27,6% dan pertumbuhan kredit segmen mikro  sebesar 27,1% menjadi Rp301,4 triliun dan Rp97,5 triliun.

Selain itu, kenaikan laba bersih perseroan didukung oleh meningkatnya net interest income sebesar 4,2% menjadi Rp40,5 triliun dan fee based income sebesar sebesar 11,4% menjadi Rp18,75 triliun, serta dibarengi penurunan biaya pencadangan 10,3% menjadi menyusul penurunan rasio NPL Gross 74bps menjadi 3,01 % pada akhir September 2018.

Di sisi lain, biaya operasional berhasil terus ditekan dan hanya tumbuh single digit berkat penerapan prinsip efisiensi secara konsisten di seluruh proses bisnis.

Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, persaingan yang semakin ketat serta kebijakan suku bunga yang diterapkan regulator menuntut perseroan melakukan perbaikan yang signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis.

“Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh keberhasilan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan, di samping pemantauan potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat membantu debitur memenuhi kewajibannya,” kata Sulaiman di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Dia melanjutkan, bisnis Bank Mandiri senantiasa berorientasi pada penciptaan nilai tambah, dimana komposisi portofolio kredit produktif pada September 2018 mencapai sebesar 77,5% dari total kredit, dan hanya 22,5% yang bersifat konsumtif.

Rinciannya, penyaluran kredit investasi naik 12,4% menjadi Rp212,1 dan kredit modal kerja naik 10,5% menjadi Rp318,6 triliun.

Untuk infrastruktur misalnya, pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp169,8 triliun, 63,9% dari total komitmen yang telah diberikan sebesar Rp265,7 triliun.

Kredit itu disalurkan kepada lebih dari 7 (tujuh) sektor yakni transportasi (Rp37,8 triliun), tenaga listrik (Rp35,3 triliun), migas dan energi terbarukan (Rp29,5 triliun), konstruksi (Rp18,1 triliun), telematika (Rp16,8 triliun), Jalan (Rp12,3 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp9,7 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp10,3 triliun).

Sementara di sektor UMKM, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp78,8 triliun, naik 0,9% dari triwulan III 2017.

“Sebagai bank BUMN, kami juga terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program strategis pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan,” kata Sulaiman.

Contoh lain dukungan tersebut juga terlihat pada penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp13,45 Triliun hingga September 2018 kepada 201.235 debitur, atau telah mencapai 76,6% dari target Rp17,56 triliun.

Adapun 49,4% dari nilai tersebut atau Rp6,65 triliun disalurkan kepada sektor produktif, yakni pertanian, perkebunan,  industri pengolahan, dan jasa produksi. Sejak pertama kali disalurkan hingga September 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp61,79 Triliun  triliun kepada lebih dari 1,19  juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan arahan Kemenko Perekonomian pada Juli lalu, memang target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini ditambah menjadi Rp17,56 triliun, sesuai harapan perseroan untuk dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi kepada masyarakat. Kami optimis dapat memenuhi mandat baru itu, seiring keberhasilan kami memenuhi target awal Kementerian, per September kemarin,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: