Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkah IMF-WB, Sopir Taksi Mampu Raup Untung Rp1,6 Juta Sehari

Berkah IMF-WB, Sopir Taksi Mampu Raup Untung Rp1,6 Juta Sehari Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Nusa Dua -

Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan atau Annual Meeting Dana Moneter Internasional - Bank Dunia ( AM IMF-WB) 2018 dinilai sukses menggelar event terbesar di bidang ekonomi dan keuangan ini.

Walaupun, disaat yang bersamaan Tanah Air tengah dirundung bencana gempa di Lombok dan Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, tapi pemerintah Indonesia mampu menjawab kepercayaaan yang telah diberikan IMF dan Bank Dunia.

Tercatat, 36.339 peserta dan delegasi dari 189 negara terlibat dalam pertemuan yang berlangsung sejak 8 hingga 14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Jumlah tersebut jauh melampaui ekspektasi Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 yang diperkirakan hanya 19.000 orang. Sementara lebih dari 3000 pertemuan baik main event maupun side event berjalan lancar, tepat waktu sesuai agenda, rapih dan tak ada gangguan.

Banyaknya delegasi dan peserta yang begitu antusias mengikuti pertemuan ini, tentunya langsung berdampak kepada masyarakat bali seperti Mikka Yesman Lada, sopir taksi Blue Bird. Untuk diketahui, Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 memberikan kepercayaan kepada Blue Bird untuk menjadi Official Transportation pertemuan tersebut.

Dia mengaku sangat beruntung mengoperasikan salah satu dari sekitar 700 taksi yang menjadi official transportation Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 tersebut.

Kepada Warta Ekonomi, Mikka mengungkapkan, setoran selama Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, meningkat lebih dari dua kali lipat.

"Setoran perhari biasanya Rp600-700 ribu, tapi pas ada IMF-WB ini menjadi Rp1,5 juta," kata Mikka sambil memacu kendaraannya menuju Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.

Namun menurutnya, banyaknya delegasi dan peserta yang datang sangat memudahkan dia dalam mengejar setoran, bahkan melampauinya.

Mikka menuturkan, selama perhelatan IMF-WB 2018, dirinya mampu mengantongi keuntungan bersih hingga Rp1,6 juta sehari. Jumlah ini tentu meningkat jauh signifikan dibandingkan hari biasa sebelum ada Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 yang hanya berkisar Rp200-250 ribu.

"Dengan adanya event ini, penghasilan bersih harian jadi Rp900 ribu. Itu belum termasuk tip, kalau dtambah tip bisa lebih dari Rp1 juta. Paling tinggi dua hari lalu pernah dapat keuntungan bersih Rp1,6 juta," ucapnya.

Hal ini membuktikan bahwa Pertemuan Tahunan IMF-WB benar-benar berdampak langsung secara signifikan bagi masyarakat dan perekonomian Bali.

Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster mengatakan, manfaat jangka pendek langsung diantaranya dengan dibantunya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat melalui APBN seperti pembangunan underpass Ngurah Rai yang berhasil memecah kemacetan. Kemudian perluasan parkir bandara Ngurah Rai sehingga sirkulasi pesawat take off dan landing semua lebih banyak lagi. Dan lapangan kerja tambah banyak hingga mencapai 32 ribu.

"PDRB Bali, saya yakin akan naik d atas Rp1,2 triliun. Kemudian pertumbuhan ekonomi tanpa IMF-WB sekitar 5.98%, dengan adanya acara IMF-WB saya yakin akan 6,52% jadinya. Ini adalah anugerah buat Bali," kata I Wayan Koster.

Sementara untuk jangka panjang, lanjut dia, pertemuan ini menjadi promosi gratis pariwisata Bali kepada 189 negara anggota IMF-WB. Dia percaya, mereka, para delegasi dan peserta akan jadi juru bicara di negara masing-masing tentang keindahan Indonesia dan Bali.

"Kami dibantu dengan program ini, terima kasih sudah diberikan kepercayaan ini. Kami berharap Bali namanya akan semakin bagus di dunia, kami harap acara semacam ini ada lagi di Indonesia," tukas I Wayan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: