Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jauh dari Kesan Serius, Kuliah Ma'ruf Amin Malah Jadi Hiburan Peserta

Jauh dari Kesan Serius, Kuliah Ma'ruf Amin Malah Jadi Hiburan Peserta Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin membuat seluruh undangan tertawa saat menyampaikan pengantar pada kuliah umum di Rajaratnam School of Internasional Studies Nanyang Technological University (RSiS NTU), Singapura, Rabu.

Pada kuliah umum yang dihadiri sekitar 150 undangan itu, Ma'ruf Amin membuka kuliah umum dengan mengatakan, "Mungkin ini pertama kali ada pemakalah di kesempatan (public lecture) ini yang memakai sarung," kata Ma'ruf Amin, Rabu.

Para undangan yang hadir pun menjadi tertawa dan bertepuk tangan.

Professor bidang Hukum Ekonomi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Jawa Timur ini kemudian melanjutkan kata-katanya, "Saya kebetulan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Jadi, sarung ini (salah satu) pakaian ulama Indonesia," kata Ma'ruf Amin.

"Kebetulan waktu saya dipilih Pak Jokowi sebagai calon wakil presiden, saya tanya beliau, Pak Jokowi, apa saya harus ganti kostum?" Para hadirin kembali terawa terbahak.

"Beliau mengatakan, Pak Kiai tetap saja tampil sebagai ulama. Karena itu, di mana pun sepanjang tidak dilarang, saya akan memakai sarung, walaupun saya juga punya celana," hadirin kembali tertawa terpingkal-pingkal. Beberapa tokoh Indonsia yang tampak hadir antara lain, mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan mantan Gubernur BI Soedrajad Djiwandono.

Peserta bukan hanya dari kalangan akademisi dan peneliti, tapi juga tampak ada peserta dari pimpinan beberapa bank, pelaku bisnis, Kamar Dagang Singapura, pimpinan beberapa perusahaan multinasional dan sebagainya.

Karena waktunya terbatas, banyak peserta yang mengacungkan tangan untuk merespons, tapi hanya lima orang yang cukup waktu untuk bertanya. Mulai soal strategi menghadapi radikalisme, perbandingan dengan teori ashabiyah Ibnu Khaldun, kesetaraan gender dalam perspektif Islam Wasathiyah, sampai soal strategi Kiai Ma'ruf dalam Pilres untuk menghadapi pemilih milenial, mengingat usia Kiai Ma'ruf sudah tua.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: