Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Insiden 'Peluru Nyasar' di Gedung DPR, Kriminolog: Saya Rasa Tak Masuk Akal

Insiden 'Peluru Nyasar' di Gedung DPR, Kriminolog: Saya Rasa Tak Masuk Akal Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan peristiwa penembakan di Gedung DPR RI yang mengenai ruang kerja sejumlah anggota dewan menjadi peringatan bagi Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) untuk mengevaluasi anggota dan sistem latihannya.

"Kalau ini adalah akibat dari tembak reaksi yang salah, maka memang perlu jadi pertanyaan kualitas penembak Indonesia. Ada suatu hal yang menurut saya menjadi warning bagi Perbakin," kata Adrianus, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Anggota Ombudsman RI tersebut menjelaskan lokasi latihan menembak yang berada dekat dengan Gedung DPR RI, seharusnya tidak menjadi kambing hitam atas peristiwa penembakan tersebut.

"Sebetulnya kehadiran lapangan tembak itu pun sudah lama, lama banget, bahkan lebih lama dari Gedung DPR itu sendiri. Lha kok sekarang kemudian ada yang berkali-kali nyasar itu kan menurut saya ada yang salah," ujarnya pula.

Dengan ditemukan sasaran tembak pada sedikitnya empat ruang kerja anggota DPR, dosen Universitas Indonesia itu mengatakan itu bukan suatu hal yang tidak sengaja atau peluru 'nyasar'.

"Saya rasa sih tidak masuk akal, kalau dia (pelaku) adalah penembak terlatih seperti itu. Saya kira ini hanya berupa dugaan dan saya pikir polisi perlu merespons dengan cepat," ujarnya pula.

Insiden penembakan terjadi di ruang kerja dua anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw dan Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama, Senin (15/10). Selasa (16/10), kembali ditemukan bekas tembakan pada dua ruang kerja lain milik anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Fraksi PAN Totok Daryanto.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan pihaknya akan melakukan uji balistik peluru yang ditemukan di ruangan anggota DPR dari Fraksi PAN dan Fraksi Partai Demokrat itu.

"Sementara hasil dari laboratorium forensik, pelurunya sama yaitu 9 mm seperti kemarin. Namun untuk memastikan identik atau tidak, kami akan lakukan 'scientific investigation' dan uji balistik," kata Roma, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: