Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkrut Malah Jadi Jalan Baginya untuk Melejit, Simak Ceritanya

Bangkrut Malah Jadi Jalan Baginya untuk Melejit, Simak Ceritanya Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tracy Matthews baru saja mencapai tonggak sejarah: Bisnis perhiasannya, Tracy Matthews Designs (TMD), baru saja menginjak usia 10 tahun. Selama waktu itu, karya-karyanya telah menarik perhatian global. Dia menjual di QVC dan di Bloomingdale's, Anthropologie dan ratusan toko lain, termasuk di Eropa dan Jepang.

Awalnya, ia mendesain potongan untuk wanita yang menampilkan batu semi mulia, perak dan emas vermeil (yang dijual dari $ 50 hingga $ 500). Pada tahun 2006, ia mulai mendesain sterling silver, 14-karat emas dan rosewood "chic perkotaan pedesaan" untuk pria ($ 50 hingga $ 1.000), serta perhiasan yang mengandung emas dan berlian 14 dan 18 karat ($ 300 hingga $ 2,500).

Pada tahun 2007, tahun ke-10, dia telah menumbuhkan perusahaan hingga hampir $ 1 juta dalam penjualan. Tapi resesi sedang membayang, dan segalanya melambat. Meskipun diingatkan oleh beberapa orang terdekatnya, Matthews menepisnya. Ternyata apa yang diingatkan orang-orang itu benar, pasar bisnisnya jatuh dan pada Desember 2009, seluruh bisnisnya tutup.

Melalui kegagalannya itu, Matthews bangkit hingga kini memiliki dua bisnis baru; sebuah perusahaan perhiasan yang baik dan program pembinaan bisnis untuk merek perhiasan.

Berdasarkan data yang dikutip Redaksi Warta Ekonomi dari Entrepreneur.com, Matthews menjelaskan bagaimana dia belajar dari kesalahannya untuk menjadi lebih menguntungkan daripada sebelumnya.

Matthews menginvestasikan banyak uangnya untuk kembali membiayai pesanan bisnisnya. Konsekuensi jika mereka tidak membayar dalam waktu 15 hari sejak jatuh tempo, itu akan menjadi masalah arus kas untuk membiayai pembayaran gaji dan pesanan di masa mendatang.

“Saya juga tidak cukup memperhatikan proyeksi uang tunai, karena saya takut untuk melihatnya. Tetapi karena gaji bulanan dan pengeluaran saya untuk tim tujuh orang saya mendekati $ 60.000 per bulan, saya harus mengambil tindakan drastic,” jelas Matthews.

Karena arus kas yang mulai tidak sehat, mau tidak mau ia harus memecat karyawannya yang baru ia pekerjakan selama sebulan. Di situ ia mulai merasa prustasi karena merasa menjadi pemimpin yang gagal. Akhirnya Matthews mengambil keputusan yang sulit, yakni menutup bisnisnya.

“Siapa aku jika aku bukan lagi seorang perancang perhiasan? Bagaimana aku menghasilkan uang?” pikir Matthews.

Ketika ia mengajukan kebangkrutan pada tahun 2011, ia menjadi kacau. Akhirnya ia memutuskan untuk mengajar yoga di sana-sini, uang hasil dari ia mengajar lumayan digunakan untuk membayar tagihan jangka pendek.

Dalam 18 bulan setelah pengalaman terburuk dalam hidupnya, ia mulai berniat meluncurkan bisnis baru, yang mengkhususkan diri pada perhiasan yang ditugaskan. Untuk mencapai hal ini, ia memutuskan untuk menyewa konsultan, mengambil cuti untuk merefleksikan dan menyelesaikan kursus tentang pemasaran melalui web untuk memperluas cakupannya.

“Konsultan saya mengajari saya pentingnya menjaga persediaan tetap rendah dan arus kas tinggi, dan membayar diri saya sendiri dibandingkan melewatkan gaji. Jika Anda tidak stabil secara finansial, maka Anda tidak dapat membuat keputusan bisnis yang baik,” ungkapnya.

Salah satu masalah terbesar selama perusahaan pertama yang ia bangun adalah 95 persen dari pendapatannya berasal dari penjualan ke toko. Ketika grosir terpukul, bisnisnya pun ikut menurun. Berawal dari sana, ia mulai memetik pelajaran bahwa bisnis yang lebih besar, dalam hal akun atau penjualan, tidak selalu menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Sebagai wirausahawan, memiliki sumber terpercaya atau konsultan untuk memberi Anda nasihat bisnis adalah penting. Mudah dibutakan oleh situasi Anda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: