Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berhenti Gunakan 'Corporate-Speak', Jadi Pengusaha yang Lebih Merakyat

Berhenti Gunakan 'Corporate-Speak', Jadi Pengusaha yang Lebih Merakyat Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apa sih yang dimaksud dengan “corporate-speak”? Mungkin istilah tersebut masih asing di telinga Anda yang awam dalam dunia perbisnisan. “Corporate-speak” biasa juga disebut dengan corporate jargon, yakni jargon atau bahasa yang sering digunakan di perusahaan besar, birokrasi, dan tempat kerja serupa. Jika Anda sudah menjadi seorang wirausaha, ada baiknya Anda menghindari menggunakannya. Jadilah wirausaha yang merakyat.

Banyak orang memasuki dunia wirausaha setelah mendekam selama bertahun-tahun dalam pekerjaan atau karier yang tidak memuaskan. Mereka tentu sudah sering mendengar para manajer dan pejabat perusahaan mengisi otak mereka dengan email-email impersonal, buletin, dan tidak ada satu pun terima kasih di dalamnya.

Membiasakan diri dengan hal-hal yang baik merupakan sesuatu yang positif. Untuk menarik pelanggan atau pun investor ke dalam bisnis Anda, dengan menggunakan bahasa yang sopan tentu akan lebih mudah melakukannya.

Ambil jenis bahasa itu dan masukkan ke dalam usaha baru Anda, hilangkan kebiasaan perusahaan lain yang tidak melibatkan kata terima kasih di dalamnya. Coba buat kalimat yang jauh dari gaya korporat dan lebih kepada gaya pribadi sesuai dengan merek yang ingin Anda pasarkan.

Berikut adalah tiga alasan spesifik bagi Anda, kenapa Anda harus menghindari “corporate-speak” ketika berbicara mewakili bisnis Anda:

Sulit melakukan pendekatan dengan pelanggan

Menurut Entrepreneur.com, pelanggan yang masih awam dengan merek dagang Anda, akan malas melakukan komunikasi apabila bahasa yang Anda gunakan terlalu korporat. Coba belajar berbicara dan menulis dengan cara yang memiliki sentuhan pribadi yang unit dari diri Anda dan memungkinkan pelanggan untuk merangkul gaya Anda.

Semakin Anda mampu melakukan ini, semakin banyak orang akan memberi tahu orang lain tentang Anda dan melihat Anda karena kepribadian.

Anda harus lebih menarik

Setiap pengusaha memiliki cerita tentang bagaimana mereka memulai bisnis, apa yang membuat mereka melakukannya dan bagaimana kegagalan dan kesuksesan terbentuk di mana mereka saat ini. Anda harus menarik di mata pelanggan Anda.

Dengan menggunakan bahasa yang lebih pribadi dan menghindari penggunaan “corporate-speak” dapat membuat mereka tidak canggung untuk berinteraksi dengan Anda. Ingat bahwa sebagai seorang wirausahawan, Anda tidak hanya menjual bisnis atau jasa Anda tetapi juga diri Anda sendiri kepada orang-orang.

Anda harus lebih bisa berhubungan

Ketika menggunakan bahasa yang kaku dan serius mungkin Anda memang akan terlihat berwibawa, namun apabila sasaran pelanggan Anda adalah remaja, atau bahkan orang tua sekali pun akan merasa bosan dan enggan membangun hubungan dengan bisnis Anda.

Introvert dan ekstrovert adalah wirausahawan yang sukses dan mereka harus belajar bagaimana menjadi relatable dalam cara yang berbeda. Jika Anda berbicara berita, cuaca dan olahraga sepanjang waktu dan tidak ada yang lain, maka orang mungkin tidak berhubungan dengan bisnis Anda (kecuali itu model bisnis Anda).

Semua orang mengerti bahasa keberhasilan dan kegagalan. Setiap orang pernah mengalaminya dalam kehidupan pribadi mereka. Mampu menulis dan berbicara dengan cara yang memungkinkan Anda untuk menjadi lebih relevan dengan orang-orang, akan membantu Anda mendapatkan pelanggan lebih banyak lagi.

Jika Anda telah bekerja di dunia korporat, maka Anda sudah tahu bagaimana bahasa yang dibicarakan perusahaan telah membuat Anda merasakan diajak berbicara terus-menerus dengan bahasa seperti itu. Apakah Anda ingin mengeluarkan getaran tersebut sebagai wirausahawan? Jika tidak, maka jadilah lebih relatable dan saksikan bisnis Anda tumbuh.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: