Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Naik 19%, BTPN Ungkap Pemicunya

Laba Bersih Naik 19%, BTPN Ungkap Pemicunya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengumumkan kenaikan yang cukup positif terhadap laba bersih triwulan III-2018 BTPN. Kenaikan laba bersih tersebut mencapai angka 19%. Hal itu menjadi suatu pertumbuhan kinerja positif bagi BTPN. 

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, menyebutkan bahwa kenaikan laba bersih BTPN tersebut dipicu oleh adanya kenaikan penyaluran kredit serta penurunan biaya dana dan biaya operasional perusahaan. 

“Semua ini memberikan pengaruh positif kepada kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan (profitabilitas). Laba bersih BTPN triwulan III-2018 tumbuh 19% menjadi Rp1,62 triliun year on year (yoy),” ungkap Jerry dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Jumat (19/10/2018). 

Pemicu pertama naiknya laba bersih BTPN ialah adanya kenaikan penyaluran kredit. Adapun penyaluran kredit BTPN hingga akhir September 2018 nilainya mencapai Rp67,8 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 yang hanya senilai Rp65,8 triliun. Sementara itu, total pendanaan BTPN juga bertambah 3% dari Rp74,9 triliun menjadi Rp77,6 triliun pada kurun waktu yang sama. 

“Laju kenaikan kredit yang seimbang dengan pertumbuhan pendanaan membuat beban bunga turun sebesar 4% menjadi Rp3,3 triliun. Dengan demikian, meskipun pendapatan bunga penyaluran kredit tidak berubah, pendapatan bunga bersih tetap meningkat 2% menjadi Rp7,3 triliun,” tambah Jerry. 

Pemicu kedua naiknya laba bersih BTPN adalah penurunan biaya dana dan biaya operasional yang tercatat lebih rendah berkat adanya optimalisasi platform digital. Transformasi dan inovasi digital berhasil menekan biaya operasional perusahaan sebesar 16% dari Rp3,03 triliun menjadi Rp2,55 triliun selama periode sembilan bulan pertama di tahun 2018 ini. 

“Rendahnya biaya dana dan biaya operasional berimbas positif kepada pendapatan operasional bersih yang tumbuh 18% menjadi Rp4 triliun. Semua ini memberikan pengaruh positif kepada kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan,” tegas Jerry menutup keterangannya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: