Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub Bakal Buka Prodi Transportasi di 10 Universitas

Kemenhub Bakal Buka Prodi Transportasi di 10 Universitas Kredit Foto: Ugm.ac.id
Warta Ekonomi, Malang -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan bisa membuka program studi transportasi di 10 universitas dalam dua tahun mendatang.

"Kalau saya sih paling tidak 10 universitas lah ya dalam dua tahun ini," kata Budi dalam Simposium XXI dan Wisuda Mahasiswa Universitas Forum Transportasi Antarperguran Tinggi Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (20/10/2018).

Saat ini, baru ada satu universitas yang membuka program studi khusus transportasi, yaitu Universitas Pattimura, Ambon.

Dia memprioritaskan universitas-universitas di wilayah Timur yang didukung oleh universitas-universitas di Jawa, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, dan lainnya.

"Universitas ini menjadi bapak angkat dari masing-masing universitas, jadi ada satu kebanggaan juga bagi mereka, saya bisa masuk dan membina yang lain," katanya.

Kerja sama tersebut dinilai lebih efisien karena apabila membangun sekolah transportasi sendiri membutuhkan waktu yang lama dan anggaran yang besar, sementara APBN sangat terbatas.

"Memang prefensinya bangun kampus, tapi kan lama, anggaran kita makin terbatas," ujarnya.

Budi menilai tenaga ahli transportasi sangat dibutuhkan seiring dengan kebutuhan yang semakin kompleks demi terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien. Untuk itu, dibutuhkan ide-ide dari para akademisi sebagai solusi permasalahan transportasi serta untuk merumuskan regulasi.

"Setiap saat saya libatkan, saya tidak pernah membuat regulasi tanpa konsultasi, 75% dari perguruan tinggi," katanya.

Dia berharap penelitian yang dilakukan lebih berfokus kepada transportasi laut karena permasalahannya sangat kompleks, sementara dari 300 makalah yang baru diterbitkan di Universitas Brawijaya, Malang, 75%-nya meneliti masalah transportasi darat.

"Saya memang jujur, tadi ada ketidaksamaan kalau saya pengen studi laut yang paling banyak karena laut itu antah berantah, masih banyak sekali kasus," katanya.

Budi menyebutkan hal yang harus diselesaikan pihaknya, yaitu permasalahan rakyat.

"Laut itu banyak sekali misterinya. Kita negara yang lautnya banyak jujur, kita belum maksimal eksplore itu, jadi saya ingin itu. Pelayaran rakyat, pelayanan masih sederhana, banyak dibutuhkan orang. Kita belum sampe ke sana, nah itu mesti dipikirkan," katanya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: