Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga: Golkar Pernah Kehilangan Dua Kursi di Riau dan Bengkulu

Airlangga: Golkar Pernah Kehilangan Dua Kursi di Riau dan Bengkulu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengingatkan partainya pernah kehilangan kursi di Provinsi Riau dan Bengkulu pada pemilu legislatif sebelumnya.

Oleh karena itu, Airlangga menargetkan Golkar memperoleh satu kursi di daerah otonom baru Kalimantan Utara dan akan memanfaatkan tambahan alokasi kursi di daerah-daerah tertentu seperti Riau, Lampung, Kalimantan Barat, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Papua.

"Dua provinsi yang kita pernah kehilangan kursi pada pemilu yang lalu, yaitu Kepulauan Riau dan Bengkulu, ini harus kita rebut kembali, sekurang-kurangnya untuk mendapat satu kursi," kata Airlangga dalam acara Rakornis Bappilu Golkar di Jakarta, Sabtu (20/10/2018). 

Sementara itu, ia mengungkapkan basis-basis wilayah yang menjadi keunggulan Golkar dan harus dipertahankan antara lain di Sumatera Utara, Riau, Sumbar, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Gorontalo.

"Kita juga sudah membulatkan tekad agar di Jawa Barat, Golkar kembali dapat meraih kemenangan. Jawa Barat selalu menjadi barometer nasional, siapa partai yang menguasai Jawa Barat, biasanya akan tampil sebagai pemenang, dan Golkar akan berjuang untuk meraih posisi itu," tambahnya. 

Airlangga melanjutkan, untuk mengangkat marwah Partai Golkar pada Pemilu 2019, Golkar sudah menetapkan target perolehan 110 kursi di parlemen atau setara dengan 19 persen kursi DPR RI.

"Jika sekarang kita mempunyai modal 91 kursi, berarti kita harus bekerja keras untuk menambah 19 kursi lagi. Dan untuk itu, sudah dilakukan pemetaan secara detail di dapil-dapil mana saja kita punya peluang untuk meraih tambahan kursi," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: