Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Konflik Sosial, KBI Adakan Pelatihan Pancasila

Cegah Konflik Sosial, KBI Adakan Pelatihan Pancasila Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunitas Bela Indonesia (KBI) mengadakan pelatihan juru bicara Pancasila di Kota Batu Jawa Timur, guna mencegah konflik sosial.

"Jawa Timur akhir-akhir ini dilanda berbagai macam permasalahan sosial," kata Mundiro Lailatul Munawaroh, fasilitator lokal wilayah Jawa Timur melalui keterangan tertulis di Jakarta Sabtu.

Lailatul menyebutkan pelatihan juru bicara Pancasila di Kota Batu menjadi kota ke-11 yang dihadiri 40 peserta dari berbagai organisasi.

Dia mengajak peserta pelatihan juru bicara Pancasila kembali mengidentifikasi persoalan yang muncul terutama masalah konflik sosial di wilayah Jawa Timur. Lailatul mengatakan persoalan konflik sosial kerap muncul terutama di wilayah Madura yang rentan terhadap isu rasisme dan berbagai permasalahan sosial lainnya seperti terorime dan radikalisme.

"Kita masyarakat Jawa Timur ini sedang dilanda konflik sosial. Kasus rasisme dan terorisme sudah sangat meresahkan dan mengancam keutuhan bangsa kita. Maka pelatihan ini menjadi penting agar kita kembali mendalami nilai-nilai Pancasila," ujar Lailatul.

Fasilitator KBI Jawa Timur, Milastri Muzakkar menyampaikan hasil kajian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) yang menganalisis kejadian pawai anak sekolah berpakaian ala teroris di Probolinggo, Jawa Timur, pada beberapa waktu lalu, disebabkan beberapa faktor. Hasil kajian PPIM, katanaya, salah satu faktor penyebabnya lantaran pemahaman guru yang radikal terutama dalam pemahaman tentang agama.

"Bayangkan 82 persen guru menganggap bahwa agama Islam menjadi satu-satunya agama yang bisa menyelesaikan segala masalah," tutur Milastri memaparkan hasil survei PPIM.

Hasil survei lainnya yang dilakukan LSI-Denny JA yang dipaparkan Milastri menunjukkan selama 13 tahun terakhir, dukungan terhadap Pancasila terus mengalami penurunan.

Milastri mengungkapkan dukungan kepada Pancasila mencapai 85,2 persen pada 2005, kemudian menurun menjadi 75,3 persen atau turun sebesar 10 persen pada 2018. Milastri menyatakan fakta dari hasil survei itu yang menggerakkan KBI untuk menguatkan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara agar Indonesia akan terus damai dengan keragamannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: