Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Sesuai Ajaran Agama, Ketum PPP Kecam Pelaku Kampanye Negatif

Tak Sesuai Ajaran Agama, Ketum PPP Kecam Pelaku Kampanye Negatif Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengecam pihak-pihak yang melakukan kampanye negatif pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 karena hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama, khususnya agama Islam.

"Kami Partai Persatuan Pembangunan menegaskan kampanye yang kita lakukan 100 persen positif tidak ada kampanye negatif, dan kita mengecam pihak-pihak apalagi pimpinan partai politik yang mendorong dilakukannya kampanye negatif," kata Romahurmuziy, di Kota Bandung, Jabar, Senin (22/10/2018).

Ditemui sebelum menghadiri Rapat Koordinasi dan Pembekalan Calon Legislatif Pemilu 2019 di Bandung, pria yang akrab disapa Rommy ini menuturkan setiap agama, khususnya agama Islam tidak pernah mengajarkan hal-hal atau propaganda negatif.

"Itu tidak diperbolehkan karena kan, kamu tanya negatif itu kan berarti menjelekkan lawan menjatuhkan dan kemudian kalau itu ditambahkan lagi negatifnya itu dengan bumbu hoaks dan fitnah. Sempurna sudah kerusakan yang ada," ucapnya.

Padahal, lanjut Rommy, pesta demokrasi lima tahunan ini semestinya menjadi ajang yang menyenangkan dan menggembirakan bukan ajang yang mengintimidasi dan saling menjatuhkan.

"Sehingga masyarakat menjadi tahu mana kampanye yang baik itu. Mari kita sama-sama didik masyarakat untuk melihat pemilu itu sebagai ajang perlombaan yang beradab, mari kita sama-sama budayakan kampanye positif," tuturnya.

Pihaknya juga akan mengintruksikan seluruh anggota PPP untuk tidak melakukan kampanye negatif, bukan mencari-cari kesalahan dari pasangan lain.

"Saya intruksikan kepada seluruh caleg PPP tentang apa yang perlu dibekalkan dalam rangka mengampanyekan secara positif keberhasilan pemerintahan Pak Joko Widodo untuk menjadi bekal kepada masyarakat nantinya," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: