Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beginilah Cara Jejaring Sosial Besar Pertahankan Eksistensinya

Beginilah Cara Jejaring Sosial Besar Pertahankan Eksistensinya Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform media sosial terus mengembangkan fiturnya untuk merevolusi cara orang dalam berkomunikasi satu sama lain. Contoh jejaring sosial yang terus mengembangkan fitur dan layanannya adalah Facebook, WhatsApp, Instagram, dan sebagainya. Pengguna selalu menginginkan layanan terbaik dan menghindari syarat yang merepotkan karena itulah inovasi terus dikembangkan para penyedia jejaring sosial.

Sementara, media-media sosial yang tak melakukan inovasi dan mengisolasi diri harus rela tutup karena ditinggal para penggunanya. Berdasarkan data dari beberapa sumber yang telah Warta Ekonomi kumpulkan, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membuat pengguna tetap setia menggunakan sebuah jejaring sosial.

Mudahkan pengguna mengakses konten

Salah satu jejaring sosial yang telah ditutup, iTunes Ping meminta pengguna untuk membuat ulang jaringan sosial yang ia miliki pada platform Ping. Sementara Open Diary tidak menginvestasikan cukup dana dalam keanggotaan situs dan hanya menawarkan jejaring blog pada pengguna. Hasilnya, kedua situs tersebut tak dapat bertahan lama karena membuat pengguna melakukan pekerjaan ekstra untuk bergabung ke sana.

Oleh karena itu, penyedia media sosial perlu membuat pengguna menyukai, mengonsumsi, dan membagikan konten media sosial. Salah satu caranya, bereksperimen dengan teknologi dan membuat penawaran baru untuk membuat pengikut lebih sering berinteraksi dengan merek, seperti membuat chat bot berteknologi AI.

Sementara dari segi konten, penyedia jejaring sosial perlu mengoptimalkan konten, sehingga mudah dibagikan dan dikonsumsi, seperti fitur Pin It pada Pinterest. Konten yang ditampilkan harus membantu pengguna dalam mempelajari keterampilan dan bersifat informatif.

Lakukan inovasi, pertahankan ciri khas

Untuk mengembangkan jejaring sosial, diperlukan sebuah inovasi. Salah satu langkah yang dapat memicu inovasi adalah mempelajari hal yang dilakukan pesaing. Misalnya, pelencuruan Story pada Instagram yang mirip dengan fitur Snapchat, begitu pula dengan fitur Facebook Live yang serupa Instagram Live dan Youtube Live.

Dengan banyaknya inovasi serupa, situs-situs jejaring sosial besar berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Namun, yang perlu diingat, penyedia situs juga perlu menciptakan ciri khas situsnya agar citranya selalu menempel di pikiran pengguna. Terutama bagi para jejaring sosial baru. Mereka perlu memperhatikan kebutuhan pengguna dan memperkenalkan sesuatu yang baru untuk mereka.

Jangan lakukan terlalu banyak promosi

Penyebab lain runtuhnya Ping dan Open Diary adalah upaya merek dalam monetization platform, yakni usaha untuk mendapatkan uang. Salah satu sumber pendapatan jejaring sosial ialah iklan dan promosi. Sementara, pada dasarnya media sosial adalah tempat bertukar informasi dan membangun koneksi, bukan untuk menikmati iklan yang ditampilkan terus-menerus. Salah satu jejaring sosial yang ditutup karena menampilkan terlalu banyak iklan adalah MySpace.

Oleh karena itu, jejaring sosial tak perlu mengiklankan merek situs secara terus-menerus. Sebaliknya, berikanlah konten yang berguna untuk pengguna, tetapi masih berkaitan dengan jejaring sosial tersebut. Pengemasan iklan dalam bentuk campaign adalah salah satu cara promosi yang baik lewat media sosial.

Kembangkan terus kapasitas jejaring sosial

Salah satu media sosial terkenal pada masanya, MySpace, mengalami kegagalan karena fiturnya tak pernah dikembangkan, padahal jumlah penggunanya terus bertambah. Lama-kelamaan, hal tersebut membuat pengguna meninggalkan MySpace dan beralih ke Facebook. Hal serupa terjadi kepada Friendster. Ia mengalami kegagalan karena perancangan ulang situsnya pada 2009. Setelah perancangan ulang itu, traffic situs justru menurun dan jumlah pengguna pun berkurang.

Maka dari itu, pengelola jejaring sosial perlu melakukan peningkatan situs secara berkala agar situs tak mengalami gangguan bila penggunanya terus bertambah. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan pengembangan, situs tak akan melambat atau pun bermasalah karena meningkatnya penggunaan.

Secara keseluruhan, situs-situs jejaring sosial besar, seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan sebagainya melakukan langkah-langkah tersebut untuk mempertahankan para pengguna mereka. Bahkan, Facebook dan Instagram kini mendominasi pasar.

Namun, untuk saat ini belum ada layanan media sosial yang menawarkan semua fasilitas yang dibutuhkan pengguna. Jadi, media sosial masih memiliki peluang untuk terus menginovasikan fitur dan layanan mereka di masa depan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: