Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nur Azizah, TKI Asal Sulawesi Korban Longsor di Penang Berharap Suaminya Ditemukan

Nur Azizah, TKI Asal Sulawesi Korban Longsor di Penang Berharap Suaminya Ditemukan Kredit Foto: File/The Star Online
Warta Ekonomi, Penang -

Seiring berjalannya waktu, Nur Azizah TKI asal Sulawesi tak hentinya berdoa untuk sebuah keajaiban bahwa dia masih bisa melihat suaminya yang masih hilang bersama dua orang lainnya setelah tanah longsor menghantam rumah kongsi mereka di Jalan Bukit Kukus, Paya Terubong, Penang, Malaysia.

Nur Azizah (24) tiba di sini tiga bulan lalu bersama suaminya Subaeri, (34), yang juga datang ke Penang Malaysia pada bulan Februari tahun ini.

Anak perempuan mereka yang berumur dua tahun tengah berada di Sulawesi.

“Apa pun yang terjadi, saya telah menerima semua sebagai takdir," ungkapnya.

"Saya berharap dan berdoa agar suami saya ditemukan, baik itu dalam keadaan hidup atau meninggal dunia," ujarnya ketika ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Penang kemarin, Minggu (21/10/2018), seperti dilansir dari The Star, Senin (22/10/2018).

Mengingat insiden pada hari Jumat pekan lalu itu, Nur Azizah mengatakan dirinya sedang berada di rumah, sementara Subaeri sedang menonton televisi di luar pondok kayu di dekat lokasi konstruksi.

“Hujan baru saja berhenti. Tiba-tiba, rumah itu menuruni lereng dan hal berikutnya yang saya tahu, saya berlumuran lumpur sampai ke pinggang. Lima orang menarik saya keluar dari reruntuhan tetapi kami tidak dapat menemukan Subaeri,” tuturnya.

Telah diketahui bahwa 13 pekerja juga menjadi korban bencana longsor tersebut, yang terjadi setelah hujan deras menghantam Paya Terubong sejak Kamis sore, dengan menyebabkan tanah longsor di dalam kontainer dan daerah kongsi dari Bukit Kukus yang dipasangkan dengan lokasi pembangunan jalan sekitar pukul 1.30 siang pada hari Jumat.

Tujuh jenazah telah ditemukan dari lokasi pada pukul 17.30 kemarin.

Yang terbaru ditemukan adalah pekerja asal Bangladesh Mithu Hossain, (30), Mustak Hossain, (25), dan Md Jalil, (34), yang mayatnya ditarik keluar dari puing-puing kemarin.

Sebelumnya, tim pencarian dan penyelamatan Malaysia memulihkan tubuh pekerja Bangladesh Aktarul, (35), seorang pekerja perempuan Myanmar, Khin Aye Kaing, (33), dan pekerja Indonesia Samsul Asman, (19), dan Bahtiar, (36).

Tiga pekerja yang terluka diselamatkan. Mereka adalah pekerja asal Bangladesh Shamim, (24), dan Indonesia Wakrini, (36), dan Nora Zizah, (24).

Selain Subaeri, tim pencarian dan penyelamatan masih mencari pekerja Bangladesh Ujal dan Md Rahazzan. Sementara itu, pekerja asala Bangladesh Ikram Hossain mengatakan dia seharusnya bertemu saudaranya Mustak untuk makan siang setelah sholat Jumat.

Ikram, yang bekerja di pabrik semen, mengatakan dia tidak pernah gagal makan siang dengan saudaranya setelah sholat Jumat.

"Saya tahu sesuatu yang buruk telah terjadi ketika dia tidak mengangkat panggilan saya," katanya.

Di kamar mayat Rumah Sakit Penang, anggota keluarga Samsul dan Bahtiar juga membenarkan jika identitas kedua korban.

Mereka akan dikirim pulang ke Sulawesi Tenggara dengan penerbangan dilanjutkan dengan perjalanan 10 jam ke desa mereka di Wasilomata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: